"Sekarang dibawa pulang untuk dikebumikan," ucapnya sambil terburu-buru, Selasa (3/11/2020).
4. Korban dikenal tidak neko-neko dan tak pernah main jauh
Diberitakan Surya.co.id, Aril meninggalkan rumah pada Rabu (28/10/2020) malam saat Maulid Nabi Muhammad SAW.
Arifin, ayah Aril yang ditemui surya.co.id sehari sebelumnya di rumah, Senin (2/11/2020) tampak syok sambil memegangi ponselnya.
Saat itu dia masih berharap anaknya pulang dengan selamat.
Untuk menenangkannya, keluarga dan tetangga bergantian mengunjungi kediamannya.
Mereka berusaha menguatkan keluarga Arifin agar ada kabar terbaik bagi putra tunggalnya itu yang belum pulang.
Arifin berusaha menyembunyikan kesedihannya ketika menyapa tamu yang datang.
Dia mengaku sempat mendatangi lokasi penemuan mayat remaja itu, kemudian melihat jasad korban di Bukit Jamur dan di kamar mayat RS Ibnu Sina.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Kamis 5 November 2020: Yogyakarta Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang
Di sana, Arifin belum yakin bahwa jasad tersebut merupakan putranya yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP itu.
Sekilas, lanjut Arifin, memang memiliki sedikit kemiripan, seperti bentuk dahi.
"Apapun itu, kami tetap menunggu kabar dari pihak kepolisian. Saya harap tidak ada informasi simpang siur tentang anak saya," kata dia.
Setelah putranya dinyatakan hilang, Arifin bersama keluarga dan tetangga sekitar menggelar doa bersama dirumahnya.
Setiap shalat maghrib, keluarga menggelar pengajian, lantunan ayat suci Al Quran menggema di rumahnya.
Arifin mengenang putranya yang dikenal memiliki kepribadian yang biasa saja, tidak neko-neko.