"Baru berapa bulan yang lalu udah lupa gimana sih," bentaknya.
Atta hanya tertawa sementara Aurel coba membela dan menjelaskan kondisi saat itu.
"Bentar Kak Niki, karena dia tuh pas lagi mau ngasih cincin tuh ngomongnya panjang banget," ujar Aurel.
"Udah enggak ingat, soalnya kan panjang banget," aku Atta.
"Itu kan no script, omongannya langsung dari hati," lanjutnya.
Nikita berkeras memintanya mengulangi adegan tersebut berdasar yang diingatnya.
Tampak enggan, Atta pun berucap seingatnya dan memandang ke atas.
Ia langsung mendapat teguran dari Nikita yang memintanya memandang mata Aurel.
Aurel kemudian menerangkan bahwa saat merasa malu, Atta tak kuasa memandang matanya.
Tak terima, Atta mencoba berpandangan dengan Aurel hingga membuat Nikita gemas.
"Iri ya kak?," ledek Aurel.
"Iya," singkat Nikita.
Lebih lanjut, Atta kembali menuturkan dialognya saat melamar Aurel.
Sembari memegang buket bunga, Atta mengungkapkan perasaannya dengan serius.
"Aku pengin ngomong, kemarin itu," tutur Atta.