Terkini Daerah

Ditinggal Beli Mie Instan, Pemuda Dibunuh oleh Temannya Sendiri saat Pesta Miras, Motifnya Dendam

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembunuhan. Seorang pria tewas ditikam oleh temannya sendiri pada Minggu (1/11/2020) pukul 01.30 WITA.

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria tewas ditikam oleh temannya sendiri pada Minggu (1/11/2020) pukul 01.30 WITA.

Korban berinisial FA (23) ditikam oleh pelaku berinisial IM (21) saat mereka pesta minuman keras di Kelurahan Paruga, Kota Bima, NTB.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Selasa (3/11/2020), Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota, Ipda Ridwan menyebut, kasus ini bermula ketika empat orang termasuk korban dan pelaku tengah pesta miras.

Ilustrasi. Seorang pria tewas ditikam oleh temannya sendiri pada Minggu (1/11/2020) pukul 01.30 WITA. (Digital Vision)

Baca juga: Istri Siri Bunuh Suami seusai Tabungan Rp 500 Ribu Diambil Paksa, Sempat Dipukuli hingga Babak Belur

Hal itu dilakukan di sebuah lorong di kawasan Kelurahan Paruga.

Lalu saat asyik minum, dua orang yang terlibat miras, ST dam BB pergi ke indekos untuk membeli mie instan.

Kemudian saat mereka tinggal berdua saja, pelaku langsung menusuk korban menggunakan pisau.

Ia menikam korban di bagian dada dan leher.

Sedangkan, pelaku langsung lari setelah mengakhiri hidup korban.

"Korban langsung meninggal dengan luka tusukan di bagian dada dan leher," ujar Ipda Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Minggu siang.

Beberapa jam kemudian, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku yang sempat kabur.

IM ditangkap ketika bersembunyi di rumah warga yang ada di Kelurahan Niu, Kota Bima.

Baca juga: Kronologi Gadis 17 Tahun di Muaraenim Bunuh Diri, sempat ke Pasar Beli Racun Bersama Tantenya

"Pelaku langsung diamankan di Mapolsek Rasanae Barat untuk diproses," ujar Ipda Ridwan.

Menurut pengakuan pelaku, ia tega membunuh korban karena dendam lama.

Pelaku yang sudah mengenal korban sejak lama itu mengaku sebenarnya juga sudah sempat melakukan mediasi.

"Pelaku mempunyai dendam lama terhadap korban, karena sebelumnya mereka punya masalah walaupun sudah pernah dimediasi," terang Ipda Ridwan.

Halaman
123