Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri kembali mempertegas pernyataannya terkait sumbangsih dari kaum milenial.
Tak hanya mempertanyakan kontribusi anak milenial, Megawati juga meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak memanjakannya.
Atas ucapannya tersebut, Megawati mendapatkan respons negatif dan tidak sedikit juga melakukan bully-an.
Baca juga: Megawati Kembali Sentil soal Milenial: Mejeng-mejeng Doang, Ngamuk Saya
Baca juga: Tanggapi Polemik Pernyataan Megawati, Rocky Gerung: Sebenarnya Politik Indonesia Dikuasai Milenial
Mereka yang merasa tidak terima lantas menunjukkan kesuksesannya sebagai kaum milenial.
Meski pernyataannya menuai polemik, khususnya dari para anak muda, Megawati menilai apa yang disampaikannya bukan tanpa alasan.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (1/11/2020), Megawati mengatakan bahwa maksud dari pernyataannya tersebut adalah kontribusi anak muda untuk negara.
Bukan untuk diri pribadi masing-masing.
Dirinya mengakui bahwa memang banyak kesuksesan yang diraih oleh para milenial, namun sumbangannya untuk negara dinilai belum ada.
"Saya tanya, milenial itu baktinya untuk negeri. Bukan orang per orang," ujar Megawati, saat pidato pembukaan Rakorbidnas Kebudayaan PDI-P, Sabtu (31/10/2020).
"Saya tahu banyak anak muda berhasil, tapi kan jadi pengusaha. Yang saya maksud, berapa yang kamu tolong untuk rakyat?" jelasnya.
Baca juga: Polemik Pernyataan Megawati, Rocky Gerung Ungkit Jargon Soekarno: Mengubah Dunia dengan 10 Milenial
Megawati kemudian mempertanyakan alasan kenapa dirinya justru mendapat bully-an.
Menurutnya, apa yang disampaikan itu sesuai dengan yang terjadi di lapangan.
Ia menambahkan bahwa hal itu harusnya bisa menjadi evaluasi dan dijadikan semangat bagi anak muda untuk membuktikannya.
"Lha, kalau saya ngomong begini, ngapain saya kok di-bully. Orang benar, kok," ujarnya.
Terlepas dari itu, Megawati lantas menyinggung soal kondisi partainya.