Terkini Daerah

Merapi Diprediksi Kembali Erupsi dalam Waktu Dekat, Warga Diminta Belajar dari Sejarah Letusan 2010

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

gunung merapi erupsi 10/4/2020 - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut erupsi Gunung Merapi selanjutnya semakin dekat.

TRIBUNWOW.COM - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut erupsi Gunung Merapi selanjutnya semakin dekat.

Hal tersebut berdasar pada data rata-rata kegempaan dan pengamatan yang kontinyu.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menjelaskan secara detail, setiap hari terjadi enam kali gempa gempa dangkal, 23 kali gempa dangkal, dan deformasi sebesar 2 sentimeter.

Baca juga: Kondisi Terkini Siswi SMK di Jember Dirudapaksa 7 Pemuda, Hamil Belum Diketahui Siapa Bapaknya

Selain itu, dari pengamatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi, terekam ada deformasi atau perubahan bentuk gunung.

Namun demikian, status Merapi masih dalam level waspada. 

"Hal ini menunjukkan waktu erupsi berikutnya semakin dekat, diperkirakan tidak akan sebesar 2010 dan cenderung mengikuti perilaku erupsi pada tahun 2006. Status Gunung Merapi masih waspada dan aktivitas masih berlangsung, kita harus siap," jelas Hanik saat peringatan dasawarsa erupsi merapi 2010, yang disiarkan melalui daring, Senin (26/10/2020).

Diprediksi Tak Sekuat 2010

Hanik mengatakan, prediksi letusan itu tidak akan sekuat erupsi 2010.

Alasannya, tanda-tanda yang ditunjukkan oleh Merapi saat ini berbeda dengan aktivitas menjelang letusan pada 2010 dan 2006.

Menurutnya, letusan Gunung Merapi pada 2010 tercatat memiliki indeks erupsi 4.

Peristiwa serupa sebelumnya terjadi pada 1872.

"Sudah dua tahun lebih di mana erupsi didominasi dengan gas, bersifat eksplosif tetapi dengan indeks eksplosif rendah yaitu satu. Atau jika dibanding dengan erupsi 2010 seperseribu, dan seperseratus jika dibandingkan dengan erupsi tahun 2006," katanya.

Baca juga: Soroti Sikap Menteri yang Punya Tujuan 2024, Politikus PDIP Sebut Sembunyi di Balik UU Cipta Kerja

Informasi Bagi Pemangku

Hanik mengatakan, informasi tersebut diharapkan muncul kesinambungan informasi dari pemangku kepentingan ke masyarakat.

"Data harus selalu ada secara kontinyu, informasi harus tetap sampai pada pemangku kepentingan maupun masyarakat. Kalau sampai terjadi krisis bagaimana cara menanggulangi, dan harus dilakukan secara komprehensif," sebut Hanik.

Halaman
12