TRIBUNWOW.COM - Menjaga kesehatan sangat penting di masa pandemi Covid-19.
Bukan hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak.
Satu hal yang penting diperhatikan bagi orangtua, adalah kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang secara normal dan optimal di masa pandemi.
Dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Puri Indah mengatakan, pada masa pandemi ini pemenuhan kebutuhan nutrisi yang seimbang, stimulasi perkembangan yang sesuai dengan usia anak, serta pemberian imunisasi lengkap harus dilakukan seoptimal mungkin.
Tak hanya itu saja, upaya pencegahan terhadap kemungkinan penularan berbagai penyakit terutama Covid-19 juga harus dilakukan.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dipercepat, Fadli Zon: Jangan Rakyat Indonesia Menjadi Kelinci Percobaan
Baca juga: Pekan Depan Libur Panjang Peringatan Maulid Nabi, Satgas Penanganan Covid-19 Minta Warga Tak Liburan
Ia menyarankan agar anak tetap berada di rumah dan hindari tempat-tempat umum atau keramaian.
Ajari si kecil untuk rajin mencuci tangan, dan kenakanlah masker saat harus melakukan aktivitas di luar rumah.
Faktor Risiko Anak Terinfeksi Covid-19
Banyak yang positif Covid-19, namun tidak menunjukkan gejala yang signifikan atau dikenal orang tanpa gejala (OTG).
Orang tersebut tetap dapat menularkan virus melalui percikan/droplets saluran napas dari mulut maupun hidungnya saat ia sedang berbicara, tertawa, bersin, atau batuk.
Percikan yang mengandung virus dapat terhirup oleh orang lain yang berjarak 1-2 meter di sekitarnya.
Itulah mengapa penting 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Baca juga: Bioskop Mulai Buka, Perhatikan 4 Hal Ini saat Nonton di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: Lewat Layanan GrabProtect, Grab Dukung Program Protokol Kesehatan Covid-19 dari Pemerintah
Namun menerapkan 3M pada anak bukan perkara yang mudah. Semakin lama dan semakin dekat jarak anak saat berinteraksi dengan orang lain akan meningkatkan risiko anak terinfeksi.
Apalagi bila anak berada di dalam ruangan tertutup, karena lebih sulit menjaga jarak dengan orang lain di sekitarnya.
Selain itu, ventilasi udara di dalam ruangan tertutup juga tidak sebaik pertukaran udara di ruangan terbuka.
"Bagi anak, terutama balita, tentunya akan sangat sulit untuk memberikan pengertian agar mereka tetap diam di satu tempat dan menjaga jarak minimal dengan orang lain di sekitarnya."
"Hal yang juga akan sukar dilakukan adalah melarang anak untuk tidak menyentuh berbagai barang di sekitarnya karena kelompok usia ini memang sedang senang melakukan eksplorasi berbagai hal baru yang ditemuinya," tutur dr Cynthia kepada Warta Kota, Kamis (22/10/2020).