"Udah enggak ingat, soalnya kan panjang banget," aku Atta.

"Itu kan no script, omongannya langsung dari hati," lanjutnya.

Nikita berkeras memintanya mengulangi adegan tersebut berdasar yang diingatnya.

Tampak enggan, Atta pun berucap seingatnya dan memandang ke atas.

Ia langsung mendapat teguran dari Nikita yang memintanya memandang mata Aurel.

Aurel kemudian menerangkan bahwa saat merasa malu, Atta tak kuasa memandang matanya.

Tak terima, Atta mencoba berpandangan dengan Aurel hingga membuat Nikita gemas.

"Iri ya kak?," ledek Aurel.

"Iya," singkat Nikita.

Lebih lanjut, Atta kembali menuturkan dialognya saat melamar Aurel.

Sembari memegang buket bunga, Atta mengungkapkan perasaannya dengan serius.

"Aku pengin ngomong, kemarin itu," tutur Atta.

"Lihat aku, lihat aku," pinta Aurel.

"Ih salting (Salah tingkah)," cetusnya sembari tertawa.

Atta pun tersenyum malu-malu dan menggaruk kepalanya.

Setelah bisa mengusai diri, ia pun melanjutkan ungkapan hatinya.

"Terima kasih udah sama-sama, kita udah kenalan, sama-sama udah bisa saling melengkapi, saling sayang, saling support," lanjut Atta.

"Ya walau pun di antara kita berdua masih ada yang harus diperbaiki satu sama lain, yang membuat hubungan kita kadang ada berantem-berantemnya."

"Tapi semoga kita bisa saling belajar dan bisa selamanya, dunia sampai akhirat," imbuhnya.

Aurel dan Nikita langsung mengamini doa Atta tersebut.

Atta kemudian menyerahkan buket bunga pada Aurel yang diterima dengan sumringah.

"Peluk dong, peluk dong," pinta Nikita.

Namun, sebagai ganti pelukan, Atta dan Aurel justru saling mengaitkan jari kelingking.

"Kita peluknya gini aja," kata Atta. (TribunWow.com)