Setelah saling memperkenalkan diri, Kompol N mempersilakan PA datang ke ruangannya untuk bertanya-tanya soal pengurusan SIM.
Tetapi saat PA tiba di ruangannya, Kompol mengaku ia langsung curiga.
Kecurigaan tersebut terjadi lantaran PA tiba sangat cepat setelah menelpon.
"Dia datang ketuk-ketuk, jadi saya bilangmi, silakan masuk. Saya tidak tahu bilang dia (PA) mi yang datang, dia datang saya tanyami kita mi yang menelpon tadi? Dia bilang, iya, jadi saya persilakan mi masuk," ungkap Kompol N.
Setelah bertanya-tanya, Kompol N mengatakan ia hendak mengantar PA ke bagian untuk pengurusan SIM.
Namun PA justru enggan bergegas beranjak dari ruangan.
Berdasarkan pengakuan Kompol N, PA saat itu justru membahas masa lalu, dan jabatan-jabatan yang pernah dijabat oleh Kompol N.
Fisik Kompol N juga menjadi bahan obrolan PA.
"Dia (PA) bilang pasti waktu tugas di kota banyak pacarta kah memang gagahki, wajar kita punya cewek banyak. Jadi saya bilang saya tidak merasa gagah saya, biasaji," papar Kompol N.
Baca juga: Bantah Cabuli Korban, Eks Wakapolres Takalar Klarifikasi soal Hubungan di Facebook: Dia Sering Like
Kemudian secara tiba-tiba PA mendekat dan mencium pipi Kompol N.
"Tanpa saya panggil, dia (PA) berdiri dari tempat duduknya mendekati saya sambil dia (PA) mencium saya. Jadi ini ceritanya saya dikerjai, jadi saya berdiri lalu bilangka kenapa ini. Dia bilang tunggumi dulu, kenapami ini," ungkap Kompol N.
Kompol N mengatakan dirinya berusaha mengelak dan menghindari PA.
Bahkan ia sempat menghalau tangan PA yang berusaha memegang area-area sensitif pria.
Kompol N menjelaskan apabila dirinya memang berniat melecehkan, maka ia tidak akan melakukannya di ruang kerja.
"Kalau saya paksa kenapa dia (PA) tidak teriak. Kedua kalau memang saya mau ajak begitu pasti bilangka lebih baik kita ke hotel yang lebih aman, karena saya tahu itu tempat kerja saya," terangnya.