"Sekali yang ketahuan? Kalau enggak ketahuan, hah?!" ucap ibu korban.
Wahyu mengaku ia khilaf saat menggerayangi tubuh korbannya yang masih di bawah umur itu.
Baca juga: Bantah Kecanduan, Takmir di Lumajang Nyabu sebelum Mengajar Anak-anak: Biar Enggak Ngantuk
Tak Menyangka Bakal Ketahuan
Demi memperlancar pelampiasan nafsunya, Wahyu sengaja hanya menggunakan gamis tanpa mengenakan dalaman.
Dikutip dari TribunSumsel.com, Rabu (14/10/2020), tersangka sempat dihajar oleh warga akibat aksinya itu.
Setelah dipukuli oleh warga, Wahyu kemudian dibawa ke Polrestabes Palembang, pada Selasa (13/10/2020) lalu.
Baca juga: Ini Percakapan Pemerkosa Ibu Muda Setelah Bunuh Anak Korbannya: Kau Ikut Aku, Anak Kau Kita Buang
Kepada pihak kepolisian, tersangka mengaku baru sekali mencabuli muridnya, yakni Z.
Korban sendiri baru empat bulan belajar mengaji kepada Z.
Tetapi dari awal masuk mengaji, korban ternyata sudah diincar oleh tersangka.
Tersangka menyebut Z berbeda dari murid-muridnya yang lain.
"Ketika itu, kami hanya berdua saja. Kami di rumah tahfidz di kawasan Sako Palembang. Memang sudah aku incar korban itu, karena dia ini beda dengan murid yang lain," ungkap tersangka saat diamankan di Polsek Sako, Selasa (13/10/2020).
Wahyu mengaku ia telah menggerayangi tubuh korbannya saat ia mengajari korban mengaji.
Memanfaatkan korban yang lugu, tersangka melangsungkan aksinya mencabuli Z.
Menurut pengakuan Wahyu, korban tak sadar bila sedang dicabuli.
"Aku tidak tahu bagaimana bisa ketahuan. Karena, saat aku melakukan itu korban juga tidak teriak. Memang, ketika aku pulang dari minimarket, orangtua korban datang. Mungkin korban yang cerita sama orangtuanya," ungkap tersangka.