Terkini Daerah

Ini Isi Hidangan Syukuran yang Sebabkan 215 Warga Tasikmalaya Keracunan hingga Tetapkan Status KLB

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anak dievakuasi karena diduga keracunan di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10/2020).

Tetapkan Status KLB

Menanggapi fenomena keracunan massal tersebut, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menetapkan kasus keracunan massal sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Dikutip dari Kompas.com, Senin (12/10/2020), sosok yang membagikan boks nasi kuning itu diketahui sebagai seorang pengusaha yang bertempat tinggal di Kampung Cilange.

Budi mengatakan, Pemkot Tasikmalaya kini akan menanggung seluruh biaya perawatan bagi korban keracunan massal.

"Sampai hari ini tercatat sebanyak 215 korban keracunan massal di Mangkubumi," jelas Budi saat meninjau para korban di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (12/10/2020).

"Pemkot Tasikmalaya sudah menetapkan kejadian ini sebagai KLB. Semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah sampai sembuh."

 

Baca juga: Bocah 9 Tahun Dibacok saat Melawan Pemerkosa Ibunya, Jasad Diikat dan Dibawa Pelaku Pakai Karung

Budi menegaskan kasus keracunan massal sebagai hal yang tak terduga dan tidak diinginkan oleh semua pihak.

Ia mengatakan, pihak keluarga yang membagi-bagikan boks nasi kuning itu bertujuan mengadakan syukuran ulang tahun anak mereka.

Akhirnya pihak keluarga mengirim makanan syukuran ke warga di sekitar Mangkubumi.

Tak hanya tamu undangan, keluarga yang mengadakan acara juga hampir semuanya jatuh sakit keracunan nasi kuning.

"Kita semua fokus dalam penanganan para korban. Apalagi masih ada 44 pasien yang dirawat di puskesmas, 25 di RSUD Soekardjo dan RS swasta lainnya. Kita segenap tim medis berupaya mengobati dan bisa selesai secepatnya musibah ini," tambah Budi.

Budi juga berpesan kepada tim medis dan masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19.

"Jangan sampai nantinya kalau tak menerapkan protokol kesehatan akan muncul masalah baru Covid-19, setelah menangani pasien keracunan massal. Mari semua kita jaga kesehatan dengan terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," ungkap Budi.

Tercatat 171 orang telah sembuh, sedangkan 44 sisanya masih menjalani perawatan di berbagai tempat, mulai dari puskesmas, klinik, rumah sakit, hingga ruang sekolah yang dijadikan ruang perawatan darurat.

Hampir seluruh korban keracunan diketahui berasal dari beberapa kampung yang berada di Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya.

Halaman
123