TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan identitas kelompok anarko yang diduga menimbulkan kerusuhan saat demo menolak Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Kamis (8/10/2020).
Diketahui demonstrasi terjadi di berbagai wilayah di Jakarta, bahkan terjadi kericuhan yang menimbulkan korban luka-luka.
Baca juga: Pengakuan Korban Salah Tangkap saat Demo, Berlindung di Minimarket: Tanpa Tanya Langsung Digebuki
Menurut Yusri, huru-hara dipicu sekelompok massa yang diduga memang menjadi perusuh.
Ia menyebutkan kawanan perusuh bukan berasal dari kalangan mahasiswa atau buruh yang murni melaksanakan demo.
Yusri menyebutkan jumlah perusuh yang diamankan mencapai total 1.000 orang lebih.
"Cukup banyak, hampir 800 lebih," ungkap Yusri Yunus.
"Kita masih lakukan pendataan dan pemeriksaan, yang kemarin (diamankan) 200," lanjutnya.
Yusri menegaskan proses hukum tetap menerapkan protokol kesehatan, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Virus Corona (Covid-19).
Berdasarkan tes cepat yang dilakukan, sejumlah perusuh disebut reaktif Covid-19 dan segera ditangani sesuai protokol kesehatan.
"Tapi dengan protokol kesehatan kita lakukan. Kita rapid test, sudah 34 yang reaktif (Covid-19)," kata Yusri.
Baca juga: Viral Video Emak-emak Berdaster Jemput Anaknya saat Demo UU Cipta Kerja: Mamakmu Cari Itu
"Sudah kita bawa ke Wisma Atlet, dilakukan swab dan isolasi di sana. Dari semuanya 34 reaktif Corona," paparnya.
Diketahui Halte Trans Jakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) dibakar massa dalam aksi demonstrasi tersebut.
Yusri menyebutkan saat ini belum dapat ditetapkan tersangka pembakaran.
Meskipun begitu, ia mengungkapkan sudah ada dugaaan siapa tersangkanya.