UU Cipta Kerja

Kesaksian Warga saat Aksi 'Jogja Memanggil' Berujung Ricuh, Singgung Bom Molotov: Ada Bau Bensin

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Restoran Legian di Jalan Malioboro, Yogyakarta terbakar saat aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).

TRIBUNWOW.COM - Demonstrasi di Jalan Malioboro, Yogyakarta berujung ricuh, Kamis (8/10/2020).

Diketahui aliansi mahasiswa, buruh, dan masyarakat berunjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Dilansir TribunWow.com, aksi Jogja Memanggil yang digelar di jalan utama pariwisata Yogyakarta tersebut mengakibatkan satu restoran terbakar.

Massa aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law dari berbagai elemen terlibat kericuhan dengan aparat keamanan di depan DPRD DI Yogyakarta, Kamis (8/10/2020). (TRIBUNJOGJA.COM/Hasan Sakri)

 

Baca juga: 4 Daerah yang Ricuh saat Mahasiswa Demo Tolak UU Cipta Kerja, Ketua DPRD Sumbar sampai Dilempari

Restoran Legian yang berada di Jalan Malioboro itu diduga terbakar sekitar pukul 15.45 WIB.

Restoran tersebut berada kurang lebih 50 meter dari lokasi demonstrasi.

Seorang warga yang berada di lokasi kejadian, Edi (36), mengungkapkan kesaksiannya saat unjuk rasa mulai menimbulkan huru-hara.

“Ada bau bensin di tempat makan itu," ungkap Edi, dikutip dari Kompas.tv.

Edi mengungkapkan dirinya mendapat informasi tentang dugaan penyebab kebakaran, yakni akibat lemparan bom molotov.

Meskipun begitu, belum dapat dikonfirmasi apakah lemparan itu berasal dari peserta aksi Jogja Memanggil.

Diketahui sebelumnya peserta aksi datang sekitar pukul 12.30 WIB.

Peserta aksi datang terdiri dari dua gelombang.

Aksi pertama mahasiswa bersama buruh berjalan damai.

Namun saat datang kelompok aksi kedua, kericuhan mulai terjadi.

 

Baca juga: Video Situasi Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di Harmoni, Berujung Ricuh: Kita Geruduk Istana

Situasi kisruh dimulai saat massa melemparkan botol air mineral ke aparat yang berjaga.

Diketahui aparat juga sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

Halaman
1234