TRIBUNWOW.COM - Politikus PDI Perjuangan, Aria Bima memberikan sindiran keras kepada fraksi Partai Demokrat yang walk out pada sidang paripurna DPR untuk pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja.
Dilansir TribunWow.com, Aria Bima tidak membenarkan bahwa Demokrat seolah-olah tidak diberikan waktu untuk berpendapat atau memberikan interupsi dalam kesempatan tersebut.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Kamis (8/10/2020).
Baca juga: Sikap Prabowo Dipertanyakan seusai Gerindra Dukung UU Cipta Kerja, Dahnil Ungkap Kesehatan Menhan
Baca juga: Aria Bima Sebut Sikap Demokrat Tak Konsisten saat Tolak UU Cipta Kerja: Udah Keluar Ya Keluar Saja
Aria Bima menjelaskan bahwa setiap fraksi sudah mendapatkan jatah untuk memberikan interupsi pada sidang paripurna yang digelar pada Senin (5/10/2020).
Bahkan dikatakannya bahwa Demokrat sendiri mendapatkan kesempatan lima kali untuk interupsi.
"Jadi begini intrupsi itu, Demokrat diberikan lima interupsi dan PKS hanya dua," ujar Aria Bima.
"Dan sewaktu interupsi, Kang Benny Harman diakomodir oleh pimpinan, lho yang keluar kok seolah-olah Demokrat tidak bisa bicara," jelasnya.
Ia lantas menuding Demokrat yang tidak bisa memaksimalkan forum.
Hal itu seakan memberikan sindiran kepad Demokrat yang terlihat beberapa kali mendapatkan perlakuan tidak mengenakan lantaran mic-nya sudah mati atau memang sengaja dimatikan, sebelum selesai berbicara.
"Yang tidak pinter Demokrat itu memainkan mic, anak-anaknya tidak jago memainkan forum, jadi ngomongnya belepotan, enggak substantif," kata Aria Bima.
Merasa tidak terima dengan apa yang disampaikan oleh Aria Bima, anggota DPR fraksi Demokrat Irwan Fecho yang sempat mati mic-nya, dengan tegas tidak membenarkan hal tersebut.
"Yang disampaikan oleh Bang Aria Bima itu keliru," bantah Irwan Fecho.
Baca juga: Sikap Ridwan Kamil, Ganjar dan Anies terkait Demo Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja
Belum berhenti, Aria Bima malah menyarankan kepada Demokrat untuk belajar dengan PDIP untuk urusan menyiapkan interupsi.
"Kang Benny itu dua kali, jadi kalau menyiapkan interupsi latihan sama PDI mas, supaya runtun caranya interupsi, substantif terus walk out," ucapnya.
"Ini mau walk out panjang-panjang sampai bingung, terus kemudian justru memaki-maki pimpinan sidang," sambungny.
"Besok latihan sama saya bagaiamana memainkan mic."
Menanggapi hal itu, Irwan Fecho justru menyoroti sikap dari pimpinan sidang yang dinilai bersikap arogan.
"Di situ kelihatan arogannya tuh pimpinan sidang dari PDIP," kata Irwan Fecho.
"Enggak ada, Demokrat itu lima kali, lima orang melakukan interupsi," bantah Aria Bima.
"Bang Aria Bima itu lupa kalau sidang paripurna pengambilan keputusan tingkat dua itu bukan hanya hak persetujuan fraksi tapi juga hak persetujuan anggota," terang Irwan Fecho.
Simak videonya mulai menit ke- 2.40
Sebut Sikap Demokrat Tak Konsisten saat Tolak UU Cipta Kerja
Sebelumnya, Aria Bima juga menanggapi sikap dari Partai Demokrat yang tak setuju dengan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Dilansir TribunWow.com, Aria Bima menilai bahwa sikap dari Demokrat yang tidak setuju atau menolak UU Cipta Kerja tidak dilakukan secara konsisten.
Dalam kesempatan itu, Aria Bima menjelaskan bahwa dalam proses pembahasan rancangan undang-undang, termasuk UU Cipta Kerja dilakukan melalui dua tahap, yakni secara substantif dan prosedural.
Baca juga: Saksikan Debat Haris Azhar dengan Ketua Baleg, Najwa Shihab: Saya Tidak akan Mematikan Mic Anda
Menurut Aria Bima, sikap penolakan dari Demokrat adalah dari segi prosedural, dengan alasan dilakukan di tengah pandemi Covid-19 dan menilai tidak ada urgensinya.
Namun ia menilai Demokrat tidak konsisten terkait sikapnya terhadap UU Cipta Kerja.
Dikatakannya bahwa Demokrat yang sudah sempat menarik anggotanya dalam Panitia Kerja (panja) RUU Cipta Kerja pada 18 Juni lalu dan kemudian kembali lagi pada 26 Juni 2020.
"Kalau pembahasan kan dua, pembahasan yang substantif dan prosedural," ujar Aria Bima.
"Kalau yang prosedural itu bahwa fraksi Partai Demokrat yang saya baca dari berita acaranya waktu itu 18 Juni itu sempat mencabut anggotanya dari Panja RUU Cipta Kerja dengan alasan tidak adanya urgensi di tengah pandemi Covid-19," jelasnya.
"Demokrat baru kembali lagi ikut membahas pada 26 Juni. Ngapain, wong udah keluar ya keluar saja, konsisten kan begitu," tegasnya.
Menanggapi hal itu, Irwan Fecho tidak membenarkan dengan semua yang dikatakan oleh Aria Bima.
Meski membenarkan bahwa pihaknya sempat menarik diri dari Panja RUU Cipta Kerja, Irwan Fecho menilai keputusan untuk kembali tetap sah saja.
Baca juga: Debat dengan Ketua Baleg soal Omnibus Law Cipta Kerja, Haris Azhar: Masa Kita Rakyat yang Jelaskan
"Ya enggak bisa gitu dong, ini ada hak prerogatif Bang," katanya.
Demokrat lantas menjadi pusat perhatian dalam sidang paripurna DPR dengan agenda pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi sebuah undang-undang.
Partai berlogo bintang mercy itu bersama PKS yang menolak pengesahan RUU Cipta Kerja dan memilih walk out dari ruang sidang.
Sebelum walk out, dua anggota DPR dari Demokrat juga menjadi pusat perhatian, yakni Benny K. Harman dan Irwan Fecho.
Seperti yang diketahui, Benny Harman terlihat tak diizinkan untuk memberikan interupsi hingga berdebat panjang dengan ketua sidang.
Sedangkan Irwan Fecho juga sempat berdebat dengan pimpinan sidang hingga membuat Ketua DPR Puan Maharani diduga sengaja mematikan mic-nya. (TribunWow/Elfan)