Terkini Nasional

Sufmi Dasco Bahas Peluang Anies dan Sandiaga Uno di 2024, Akbar Faizal: Tidak Harus Prabowo Ya?

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sufmi Dasco dan Akbar Faizal membahas kemungkinan Gerindra mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di 2024, diunggah Senin (28/9/2020).

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap peluang calon presiden 2024 yang akan diusung dari partainya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, diunggah Senin (28/9/2020).

Diketahui Partai Gerindra sudah tiga kali mengikuti pemilihan umum (pemilu), termasuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

Politikus dan pengusaha Sandiaga Uno tengah bersiap di depan kaca sebelum menemui tokoh masyarakat yang merupakan mantan pasangannya. (Capturw Youtube Sandiuno TV)

Bahas Politik Dinasti, Sandiaga Uno Dukung Keponakan Prabowo di Pilkada 2020: Rakyat yang Menentukan

Meskipun kalah dalam ketiga pemilihan presiden (pilpres) itu, peluang masih terbuka bagi Gerindra di 2024, termasuk menggaet politisi yang pernah dekat partai berlambang Garuda tersebut.

Hal itu lalu disinggung politisi Partai Nasdem Akbar Faizal.

"Setidaknya ada dua nama yang dulu dekat dengan Gerindra dan Pak Prabowo. Yang satu bernama Sandiaga Uno dan satunya lagi bernama Anies Baswedan," singgung Akbar Faizal.

Diketahui Anies Baswedan didukung Gerindra saat maju sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sementara itu, Sandiaga Uno pernah mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Dasco tidak secara langsung menjawab pertanyaan tersebut.

Ia tidak menampik Sandiaga masih memiliki kedekatan dengan partainya.

Hal itu tampak karena Sandiaga Uno masih memiliki jabatan struktural di Partai Gerindra.

"Sejauh ini 'kan kita komunikasi baik semua. Pak Sandi, atau Bro Sandi saya biasa panggil, itu juga masuk di struktur sebagai wakil ketua dewan pembina," jelas Sufmi Dasco.

Ia juga enggan mengungkapkan perhitungan Gerindra dalam menghadapi pilpres mendatang, termasuk jika melibatkan Anies atau Sandiaga.

Andaikan Gatot Nurmantyo Maju Pilpres 2024, Qodari Sebut Salah Jalur: Paling Potensial Prabowo

Dasco beralasan pergerakan politik menjelang 2024 masih dinamis.

"Sehingga, hitung-hitungan eskalasi 2024 nanti, namanya politik 'kan dinamis, jadi kita lihat, lah," komentar dia.

Di luar itu, Dasco menegaskan hubungan Gerindra dengan kedua tokoh politik itu cukup baik.

"Kita 'kan komunikasi selalu bagus. Sama Pak Anies, Pak Prabowo komunikasi. Sama Bro Sandi, mungkin seminggu sekali ketemu," jelas Dasco.

Akbar Faizal kembali bertanya tentang jabatan yang diemban Sandiaga Uno.

"Sekarang Pak Sandi masih pengurus di Gerindra, ya?" singgung Akbar Faizal.

"Di susunan baru masih wakil ketua dewan pembina," Dasco membenarkan.

"Cukup signifikan, cukup penting. Artinya ada peluang Gerindra mengusung Sandi atau Anies di dalam pilpres, ya," komentar Akbar Faizal.

Melihat peluang itu, Akbar Faizal bertanya tentang keinginan Prabowo maju sebagai calon presiden untuk ketiga kalinya.

"Tidak harus Pak Prabowo, gitu ya?" tanya dia.

"Kalau itu kita susah jawab, karena 'kan dinamis," jawab Dasco singkat.

Qodari Sebut Prabowo Paling Potensial di 2024

Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari mengomentari langkah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn), Gatot Nurmantyo.

Diketahui Gatot termasuk satu dari Dewan Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang baru saja membuat deklarasi di beberapa kota.

Dilansir TribunWow.com, Qodari lalu menanggapi hal itu dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Senin (28/9/2020).

• Deklarasi KAMI di Magelang, Gatot Nurmantyo: Apa Pun yang Menentang KAMI, Itu Peringatan dari Allah

Ia menilai kehadiran KAMI dalam dunia politik Indonesia cukup ditanggapi secara positif saja.

"Organisasi KAMI ini kalau buat saya dilihat sebagai sparing partner saja dalam pemerintahan. Artinya diambil saja yang positif dari kritikan atau masukan agar memperbaiki kebijakan publik yang sudah dilaksanakan," kata Qodari.

Ia memberi contoh, dirinya pun kerap memberi kritik kepada pemerintah.

"Yang namanya pemerintah tidak akan sempurna. Saya sendiri juga mengingatkan luar biasa mengenai potensi masalah dalam Pilkada 2020," paparnya.

"Dan bukan berarti saya benci dengan pemerintah," lanjut Qodari.

Pengamat politik itu lalu mengomentari kemungkinan Gatot Nurmantyo akan melenggang menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Di sisi yang lain, kalau dibaca Pak Gatot punya agenda untuk menuju calon presiden, ya sah-sah saja. Saya juga bisa jadi calon presiden," komentarnya.

Meskipun begitu, ia menilai langkah yang diambil mantan Pangkostrad tersebut kurang tepat.

Qodari menyebutkan umumnya seseorang maju calon presiden melalui partai atau jabatan strategis di pemerintahan.

"Cuma pertama jalurnya adalah partai politik. KAMI ini bukan partai politik dan tidak punya kursi," ungkit Qodari.

• Ditawari Posisi, Gatot Nurmantyo Ungkap Pernah Dihubungi Menteri, Refly Harun: Pratikno Sudah Pasti

"Kalaupun KAMI misalnya ikut 2024 yang akan datang, itu belum bisa digunakan hasilnya untuk Pilpres 2024," tambah dia.

Ia memaparkan perolehan kursi itu dihitung dari hasil yang didapat pada Pemilu 2019.

"Jadi jangan sampai, mohon maaf, kucing dikira macan atau justru membesar-besarkan KAMI," pesan Qodari.

Qodari lalu memberi contoh tokoh yang lebih berpotensial maju dalam Pilpres 2024.

"Sebetulnya jalur menuju presiden itu ada dua. Pertama menteri, kedua kepala daerah," terangnya.

"Jadi pada hari ini yang paling potensial menjadi calon presiden adalah orang seperti Prabowo yang punya partai dan menteri, misalnya," tambah Qodari. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)