Muhammad Rizki Herdianto sendiri nampaknya masih beruntung.
• Ada Satu Nomor Didaftarkan 100 Orang untuk Bantuan Kuota, Kemendikbud: Sedetail Itu Kami Memelototi
Pasalnya, ia hanya mengalami patah bahu dan kaki kanan tanpa ada pendarahan serius.
Berbeda dengan Tio yang mengalami pendarahan serius di bagian kaki kanan hingga terpaksa diberi alat bantu pernapasan.
Dengan muka memar tak beraturan, Muhammad Rizki Herdianto pun bercerita peristiwa nahas yang menimpanya bersama Tio.
"Aku yang bawa motor boncengan sama Tio, pakai motor Vega," ujar Rizki Herdianto sembari menggeserkan kaki kanannya yang digips.
Rizki Herdianto menuturkan, kecelakaan terjadi setelah ia pulang sekolah dari Way Ratai menuju Padang Cermin.
"Saya itu mau pulang ke rumah," kata Rizki.
Seperti biasa, Rizki Herdianto mengaku, dia memacu kendaraannya bersama rekannya, yakni Rohimi (16) yang mengendarai Yamaha Vega BE 6681 BD dan Rizki Saputra (16) yang mengendarai Yamaha Vixion.
Rizki Herdianto menuturkan, saat kejadian, ia bersama Tio berada di belakang kendaraan milik kedua rekannya yang meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Kejadian itu pas di tikungan, nah teman saya yang mati itu terus gas," sebut Rizki Herdianto.
Rizki Herdianto menuturkan, tak disangka di depan jalan saat tikungan sudah ada mobil tanki Pertamina 8.000 liter bernomor polisi BE 9872 AV.
"Kami gak balap (mendahului) kendaraan lain, gak tahu gimana di depan sudah ada mobil tangki, ya teman saya adu kebo," tutur Rizki Herdianto.
• Kronologi Wanita Babak Belur Dikeroyok Tetangga, Berawal dari Sindiran Kata-kata Kotor di Facebook
• Sosok Pelaku Vandalisme Musala Darussalam, Masih Remaja dan Tinggal di Dekat Lokasi
Begitu melihat kejadian tersebut, Rizki Herdianto mengaku menginjak rem sejadi-jadinya.
"Saya sudah ngerem sekuat tenaga, tapi tiba-tiba kayak ada yang ngedorong saya dari belakang, entah itu ditabrak atau gimana," ucap siswa yang masih duduk di bangku kelas tiga ini.
Rizki Herdianto menambahkan, rupanya usahanya mengerem motor tetap sia-sia.