Terkini Daerah

Terungkap Waktu Pasti Tewasnya Ibu dan Anak di Pontianak, Forensik: Darah di Rambut Sudah Beku

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi rumah korban dugaan pembunuhan yang berada di Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, Kalimantan Barat, Rabu (23/9/2020) malam sekira pukul 22:00 WIB.

TRIBUNWOW.COM - Terungkap kepastian waktu tewasya ibu dan anak di Pontianak, Kalimantan Barat yang diduga menjadi korban pembunuhan.

Kendati demikian, penyebab tewasnya ibu dan anak tersebut hingga kini belum diketahui dan masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

Dilansir TribunWow.com, keduanya menjalani autopsi pada Kamis (24/9/2020).

Diketahui jenazah ibu dan anak tersebut ditemukan di Jalan Tanjung Harapan, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak.

Sang ibu adalah Sumi alias Umi (40) dan putrinya adalah Geby (19).

Ilustrasi Pembunuhan (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

Suami Siri yang Bunuh Driver Ojol Fitri Yanti Ternyata Sering KDRT: Istri Lagi Jualan Malah Dianiaya

Melalui tayangan di kanal YouTube Tribun Pontianak, dokter forensik Monang Siahaan mengungkapkan hasil autopsi.

Ia menuturkan waktu pasti meninggalnya kedua korban yang ditemukan pada Rabu (23/9/2020) itu.

"Kemarin kita terima jenazah ini, saya terima sekitar pukul 23.00-00.00 WIB, ya," terang dr Monang Siahaan.

"Bisa jadi (waktu meninggalnya) mundur ke bawah 12-18 jam," lanjut dia.

Ia menjelaskan hasil pemeriksaan autopsi yang menetapkan waktu pasti meninggalnya kedua jenazah itu.

Menurut Monang, hal itu dapat dilihat dari kondisi darah yang sudah mengering.

Maka dari itu disimpulkan kedua korban tidak baru saja meninggal.

Seperti yang diterangkan pihak keluarga, Sumi dan Geby diketahui sempat tidak dapat dihubungi selama tiga hari.

"Kenapa saya katakan begitu, darah yang melekat pada rambut korban ini sudah beku dan mengikat menjadi anyaman yang susah terpisahkan," papar ahli forensik tersebut.

"Jadi bukan baru meninggal. Kalau baru meninggal itu darahnya masih berbentuk cairan dan bisa dipisahkan rambutnya," jelas dr Monang.

Selain itu ditemukan sejumlah luka pada sekujur tubuh kedua korban.

Autopsi Penemuan Misterius Mayat Ibu-Anak di Pontianak: Ada Bekas Luka Benda Tumpul, Ada Sajam

"Ini sudah benar-benar melekat. Pada permukaan tubuhnya pun saya periksa darahnya sudah pada mengering dan beraroma yang mempunyai ciri khas dibanding darah yang masih segar," terang dr Monang.

Dikutip dari Tribun Pontianak, seorang tetangga korban, Isnaini, mengungkapkan kesaksian sebelum Umi dan Geby ditemukan tewas di rumah.

Ia menyebutkan dua hari sebelum penemuan mayat tidak ada tanda-tanda keributan atau teriakan.

Menurut Isnaini, awalnya pihak keluarga curiga karena tidak dapat menghubungi korban.

Kerabat keluarga lalu mendatangi langsung rumah korban untuk mencari tahu.

"Kami pas dengar orang teriak terkejut, pas kita cek rupanya ada ibu dan anak sudah meninggal dalam keadaan terbaring ke kiri menghadap ke timur di lantai dekat pintu dan kursi," tutur Isnaini.

Ia menduga akibat tewasnya Umi dan Geby adalah karena penganiayaan.

"Mungkin dipangkong (dipukul), karena darah enggak banyak," katanya.

Lihat videonya mulai menit 1:50

Luka-luka yang Dialami Sumi dan Geby

Sebelumnya dr Monang menuturkan sejumlah luka-luka yang dialami korban melalui tayangan YouTube Tribun Pontianak, Kamis (24/9/2020).

"Jadi untuk korban ibu, kita temui beberapa kejanggalan di dalam rongga kepala maupun rongga dada sebelah kanan," papar dr Monang.

Ia menjelaskan sejumlah luka-luka yang dialami kedua korban tersebut.

Luka-luka itu meliputi memar di sekujur tubuh.

"Untuk korban anak, kita dapati beberapa kejanggalan di rongga kepala dan di rongga rahang sebelah kiri," katanya.

"Ada luka memar, seperti rahang tadi. Kita temui kejanggalan seperti permukaan kulitnya menyerupai warna yang jelas berbeda dari warna asli tubuh manusia," lanjut dr Monang.

Dokter Monang mengungkapkan perkiraan senjata yang membuat luka-luka muncul di tubuh korban.

Ia menjelaskan ada kemungkinan penggunaan benda tumpul dan senjata tajam untuk menghajar kedua korban.

"Kalau saya mengira (benda) tumpul. Kalau yang (benda) tajam juga ada," tutur dokter forensik tersebut.

• Kronologi Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Pontianak, Kondisi Korban Penuh Luka

"Kalau si korban ibu, lebih domain senjatanya itu sajam. Kalau di anak lebih domain senjata tumpul, walaupun ada senjata tajam," tambah dia.

Dikutip dari Tribun Pontianak, mayat kedua korban ditemukan oleh pihak keluarga lainnya.

Yogi, seorang kerabat, menuturkan sudah tiga hari keluarga tidak dapat menghubungi Sumi dan Geby.

Keluarga besar lalu sepakat hendak mendatangi rumah korban pada Rabu sekitar pukul 21.00 WIB.

Yogi dan anggota keluarga lainnya merasakan kejanggalan saat melihat rumah dalam kondisi gelap.

"Pas ngintip dari jendela lihat ada yang tergeletak keluar,” ungkap Yogi.

"Itu posisinya si Geby di dalam kamar, Umi-nya di luar, darahnya sudah kering, kayaknya sudah tiga hari," jelasnya. 

Ada Luka di Kepala Korban

Dikutip dari TribunPontianak.co.id, hingga Kamis (24/9/2020) pagi, keberadaan AL masih menjadi misteri.

Pihak kepolisian mengatakan, telah melakukan upaya untuk terus menghubungi AL dan mencari keberadaan yang bersangkutan.

Pada rumah korban, tidak ada barang-barang berharga yang menghilang dari rumah tersebut.

"Kondisi di dalam tidak ada barang-barang berharga yang hilang," jelas Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin.

• Nasib Oknum Polisi seusai Cabuli Remaja 15 Tahun di Hotel dengan Dalih Ditilang, Ini Fakta-faktanya

Meskipun memang menjadi suami baru korban, AL sendiri jarang menempati rumah tersebut.

"Kita masih mencoba menghubunginya, tapi menurut keterangan saksi yang bersangkutan memang jarang ada di rumah," kata Komarudin.

Komarudin mengatakan ada dugaan kedua korban tewas karena dibunuh.

Dugaan tersebut diperkuat oleh adanya luka di bagian kepala korban.

S sang ibu diketahui tergeletak di ruang tamu.

Sedangkan putrinya ditemukan tewas di ruang tengah rumahnya.

"Pertama kali yang menemukan adalah keluarga. Karena selama beberapa hari dihubungi tidak ada respons, padahal handphone putrinya aktif," ujar Komarudin.

"Lalu keluarga datang ke sini, dan sampai di lokasi lampu dalam keadaan mati. Saat dihidupkan, diintip dari luar, korban sudah tergeletak, di ruang tamu," sambungnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan TKP, kedua korban diperkirakan telah tewas lebih dari satu hari.

"Kalau dilihat dari kondisi jasad korban, dan bekas di TKP, diperkirakan satu atau dua hari korban sudah meninggal dunia," ujar Komarudin. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari TribunPontianak.co.id dengan judul KRONOLOGI Penemuan Mayat Ibu dan Anak Diduga Korban Pembunuhan di Pontianak Timur Kalbar.