TRIBUNWOW.COM - Presenter Najwa Shihab sampai menitipkan salam kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan supaya disampaikan ke Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Salam dari Najwa Shihab tersebut diberikan lantaran dikatakannya bahwa Terawan selalu tidak menghadiri undangan dari Mata Najwa guna membahas persoalan pandemi Covid-19.
Momen tersebut terjadi dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (23/9/2020).
• Luhut Buka Suara di Mata Najwa Alasan Jokowi Tunjuk Dirinya Bukan Menkes Terawan Tangani Covid-19
• Kemenhub Jadi Klaster Terbesar Kedua Penularan Covid-19 di Kantor Pemerintahan, Kemenkes Pertama
Dilansir TribunWow.com, Najwa Shihab juga mempertanyakan sikap dan peran seorang menteri kesehatan dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.
Seperti yang diketahui, Terawan jarang sekali muncul di publik, termasuk juga tidak banyak berbicara terkait penanganan Covid-19 yang seharusnya merupakan tugas dan tanggungjawabnya.
Najwa Shihab lantas menanyakan kepada Luhut apakah memang ada perintah kepada Terawan untuk membatasi diri.
Karena dirinya berpandangan bahwa beberapa penanganan khusus Covid-19 justru dilimpahkan kepada menteri-menteri lainnya.
Seperti misalnya penanganan khusus Covid-19 di 9 provinsi dengan jumlah kasus tinggi, diserahkan kepada Luhut untuk memimpin.
Kemudian Erick Thohir yang notabene merupakan Menteri BUMN, dipercaya sebagai Ketua Pelaksana Satgas Covid-19.
"Yang jelas kan Menteri Kesehatan kita irit sekali tampil ke publik saat pandemi, padahal banyak sekali urusan yang harus diklarifikasi yang merupkan portofolio dan tanggung jawabnya," ujar Najwa Shihab.
"Apakah memang ada instruksi membatasi kemunculan Menteri Kesehatan Pak Luhut?
• Sebut 3 Calon di Pilkada 2020 yang Bisa Luluhkan Jokowi, Nasir Jamil Akui Masih Ada Peluang Ditunda
Luhut langsung pasang badan dan tidak membenarkan dugaan dari Najwa Shihab tersebut.
Menurutnya, Terawan tetap bekerja sebagaimana mestinya sebagai menteri kesehatan.
"Enggak juga, kemarin dia muncul di depan para Panglima, Kapoldam, para gubernur, dia ngomong, bicara dia," kata Luhut.
"Tapi tidak menjawab pertanyaan misalnya ke publik langsung," tegas Najwa Shihab.
"Ya ada yang suka bicara, ada yang tidak. Dia mungkin kriteria tidak suka bicara, saya tidak tahu,"
Meski begitu, Luhut memastikan bahwa komunikasinya dengan Terawan maupun Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo cukup baik dan juga aktif.
"Kami boleh titip salam ya pak untuk Menteri Kesehatan, kami masih terus menunggu kedatangannya," ungkap putri Quraish Shihab itu.
"Mudah-mudahan minggu depan bersedia memenuhi undangan yang hampir setiap minggu kami kirimkan selama pandemi enam bulan terakhir," harapnya menutup.
• Pakai Bahasa Indonesia saat Pidato Pertama di Sidang PBB, Jokowi Ingatkan Peran PBB: Belum Tercapai
Simak videonya mulai menit ke- 9.34
Luhut Buka Suara Alasannya Ditunjuk Tangani Covid-19 di 9 Provinsi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan untuk penanganan Covid-19 khusus di 9 provinsi dengan jumlah kasus tinggi.
Luhut Panjaitan dibantu oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo.
Namun keputusan dari Jokowi tersebut menimbulkan pertanyaan besar karena yang memiliki kompetensi di bidang itu harusnya adalah Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
• Fahri Hamzah di ILC: Kabinet Jokowi Ini Dibentuk Bukan untuk Hadapi Krisis, tapi untuk Pesta
Dilansir TribunWow.com, Luhut mengungkapkan alasan dirinya yang lebih dipercaya oleh Jokowi ketimbang Teawan yang notabene merupakan seorang menkes.
Menurut Luhut, dalam hal ini bukan hanya bidang dari Terawan maupun Kementerian Kesehatan saja, melainkan lebih luas.
Karena dikatakannya menyangkut adanya koordinasi dengan pihak-pihak pendukung lainnya, seperti misalnya dengan Polri dan TNI.
"Karena ini mengkoordinasikan banyak, bukan hanya menteri kesehatan, ada dari Kodam, dari Polri, juga dari Satgas," ujar Luhut, dalam acara Mata Najwa, Rabu (23/9/2020).
"Ini kan bisa disatukan."
"Mungkin Presiden melihat untuk lebih cepat, lebih efektif, saya ditugasin," kata Luhut.
Meski begitu, Luhut mengatakan bahwa dalam tugasnya di 9 provinsi tersebut, tetap melibatkan peran Terawan.
Dirinya menambahkan, peran dari Terawan di sini yaitu berkaitan dengan masalah kesehatan, seperti sarana dan prasarana rumah sakit, hingga masalah karantina kesehatan atau yang dikenal dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
• Jokowi Tak Berbahasa Inggris dan Pilih Bahasa Indonesia saat Pidato di Sidang PBB, Ini Alasannya
"Tapi sebentar lagi sudah kelas bagi tiga yang merupakan strategi besar kita, penanganan rumah sakit, penanganan karantina, dan penanganan masalah di hulu soal sosialisasi protokol kesehatan," jelasnya.
"Nanti menyangkut perbaikan di rumah sakit, standarisasi obat, protokol kesehatan rumah sakit, kelengkapan rumah sakit, itu urusan Menteri Kesehatan," lanjutnya.
"Begitu juga dengan karantina, itu urusan menteri kesehatan. Mungkin sedikit nanti masuk Satgas."
Namun menurutnya, di luar masalah kesehatan, seperti misalnya dilakukannya sosialisasi protokol kesehatan tentu harus melibatkan pihak keamanan setempat.
"Nanti menyangkut masalah hulu, bagaimana mengkoordinasikan dengan Polri, TNI, Satpol, dengan Gubernur, semua itu ada di Satgas, tempatnya Dony.
"Sekarang kita lebih jelas, artinya pengelompokkannya," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)