Terkini Daerah

6 Fakta Mayat Telanjang Ditemukan di Jurang: Ada Luka Tusuk hingga Istri Asiong Disebut Kerasukan

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kematian mengenaskan yang menimpa Jefri Wijaya alias Asiong (39) membuat istrinya, Lisa (34) terpuruk.

TRIBUNWOW.COM - Nasib mengenaskan dialami oleh agen jual mobil bernama Jefry Wijaya alias Asiong.

Jenazah Asiong ditemukan di dalam jurang Jalan Medan-Berastagi KM 54-55 Desa Ndolu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Sumatra Utara pada Jumat (18/9/2020).

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan pada Rabu (23/9/2020), hingga kini belum diketahui kronologi dan motif pembunuhan.

Polisi akhirnya berhasil menangkap tiga terduga pelaku pembunuhan Jefri Wijaya alias Asiong pada Senin (21/9/2020). (Tribun Medan)

Ada Luka Lebam hingga Luka Bakar pada Mayat Telanjang di Jurang, Polisi Sebut Pelaku 3 Orang Lebih

Berikut deretan fakta soal kematian Asiong:

1. Diduga Dibunuh 3 Orang Lebih

Polisi menduga pembunuh Asiong lebih dari tiga orang.

Sedangkan tiga orang telah ditangkap polisi secara terpisah di kawasan Desa Makmur Sibolangit dan Pancurbatu, Deli Serdang pada Senin (21/9/2020).

Hal itu juga telah dikonfirmasi Dirreskrimum Polda Kombes Irwan Anwar terkait penangkapan pembunuhan Asiong.

Irwan Anwar mengatakan, ada tiga orang lebih yang diduga terlibat dalam pembunuhan Asiong.

Saat ini polisi masih menyelidiki lebih laanjut terkait kasus ini.

"Bukan tiga orang, banyak. Dan masih dalam pemeriksaan dan pengembangan, akan dirilis,” kata Kombes Anwar.

Dalam kesempatan itu, Kombes Anwar masih enggan menyebut identitas para terduga pelaku dan motif pembunuhan pada Asiong.

• Pesan Terakhir Korban Pembunuhan dan Mutilasi di Kalibata City pada Orang Tua, Punya Cita-cita Mulia

2. Ada Luka Lebam hingga Tusuk

Kanit Reskrim Polsekta Berastagi Ipda H.F Marpaung menyebutkan, korban ditemukan dengan sejumlah luka di badannya.

Selain luka lebam, ada pula luka bakar di bagian bokong sebelah kanan korban.

Ada pula beberapa bekas tusukan di tubuh korban namun kondisinya tidak terlalu parah.

Marpaung menduga, korban tewas karena adanya penganiayaan.

Sebelumnya jenazah Asiong ditemukan dalam keadaan luka bakar serta sejumlah luka di tubuhnya.

Terdapat luka lebam di bagian muka serta luka seperti luka bakar.

"Ada luka di muka, goresan di pipi, badan lembam dan bagian pahanya kayak dibakar hidup-hidup," ujar istri korban yang bernama Lisa saat ditemui Tribun Medan di Yayasan Angsapura Jalan Asia Medan, Senin (21/9/2020).

3. Sosok Asiong Dikenal Penyayang

Selama menikah dengan Asiong, Lisa mengaku banyak kenangan indah yang dilalui bersama.

Bahkan, Asiong juga memiliki sifat yang pelindung.

"Dia itu penyayang, kalau sama adik-adiknya sama keluarga, dia itu sayang, dia membela adiknya, dia enggak mau lihat adiknya susah," ujar Lisa. 

Asiong yang sudah memiliki istri dan tiga anak ini sehari-harinya bekerja sebagai agen jual beli mobil.

Menurut Lisa, suaminya itu adalah sosok yang perhatian.

Selain itu, Asiong juga dinilai sebagai sosok pekerja keras dan bertanggung jawab.

"Kalau anak-anak, dia juga sangat sayang. Dia tipe yang pekerja keras, kalau dalam keadaan terjepit, otaknya langsung mutar. Misalnya kalau enggak ada uang, dia mau jual mobil yang second hand, pokoknya dia cepatlah tanggap terhadap keluarga," jelas dia.

• Awalnya Kenalan, Terungkap Momen Pelaku Mutilasi di Kalibata Tercetus Rencana Pembunuhan: Tanggal 5

Selama ini, Asiong juga selalu meluangkan waktunya untuk memperhatikan pertumbuhan anak-anak mereka.

Sedangkan terkait kesehatan suaminya, Lisa mengatakan Asiong tidak pernah memiliki riwayat penyakit yang serius.

Sehingga ia tak menyangka sang suami akan meninggalkannya begitu cepat.

"Enggak ada, enggak ada sakitnya, justru itu yang membuat saya merasa heran. Sama sekali tidak ada, dia enggak ada bilang apa gitu."

"Setelah dia pergi dari rumah itu, saya enggak tahu lagi ke mana dia," ungkap Lisa.

4. Pertemuan Terakhir dengan Istri

Lisa sama sekali tidak merasakan firasat apapun sebelum mendapat kabar kematian sang suami.

"Pas waktu (pergi) terakhir itu, enggak sempat dia kulihat lagi. Dia minta makan, dan itulah pertemuan kami terakhir, selanjutnya enggak nampak dia lagi," ujar Lisa.

Lisa menceritakan dirinya tak bertemu sang suami sejak Kamis (17/9/2020).

Sempat menghilang, lalu pada Sabtu (19/9/2020) baru ia mendengar Asiong ditemukan tak bernyawa.

Lisa mengatakan suaminya pergi pada Kamis Kamis (17/9/2020) pukul 12.00 WIB.

Saat itu, Asiong mengatakan dirinya ingin ke showroom mobil.

Pada pukul 13.00 WIB, suaminya sempat mengiriminyan pesan via Whatsapp.

"Setelah pergi, habis itu ku telpon. Dia bilang mau ke sorum ambil mobil ada yang mau beli mobil. Sekitar pukul 13.00 WIB, suami saya kirim pesan dari WhatsApp."

"Dia suruh sembarang. 'cepat sembayang dulu viar lewat terios ini'," cerita Lisa.

Lalu, sang suami sempat pulang lagi ke rumah sekitar pukul 16.30 WIB.

Kemudian dirinya tidur hingga suaminya pergi lagi tanpa tahu ke mana tujuannya.

• Vonis 2 Eksekutor Pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin Diperberat Jadi Hukuman Mati

"Dia pulang, terus saya tidur, pas bangun suami udah pergi. Saya tanya anak-anak ke mana, enggak ada yang tahu. Sekitar pukul 19.00 WIB, ku telpon untuk jemput anak-anak, namun tidak diangkatnya," ucapnya.

Sedangkan status WhatsApp suaminya terakhir online pada pukul 18.45 WIB

Lalu pada pukul 01.00 Lisa lantas kembali menghubungi ponsel suaminya.

Namun, ponselnya sudah tidak bisa dihubungi lagi.

Istri Asiong Lisa saat disambangi di kawasan Angsapura Jalan Asia, Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Senin (21/9/2020). (Tribun Medan)

5. Hal Janggal yang Dialami Lisa

Anehnya pada Kamis (18/7/22020) dini hari, Lisa mengaku sempat mendengar suara gelagat suaminya.

Ia mendengar raket nyamuk yang berbunyi di lantai bawah.

Lisa menjelaskan, sang suami memang sering melakukan aktivitas tersebut sebelum masuk kamar dan tidur.

"Setelah dari itu ku hubungi gak diangkat. Sampai pukul 01.00 WIB dinihari, hpnya wanya udah mati. Dia pergi tanggal 17 September, namun di tanggal 18 September sekitar pukul 03.00 WIB, saya mendengar ada suara kayak nyelekat nyamuk pake reket nyamuk."

"Biasanya suami saya di bawah nyelekat nyamuk dulu baru masuk kamar," jelas Lisa.

Selain itu Lisa juga sempat mendengar suara pintu dibuka.

Ia merasa janggal lantaran setelah ditunggu, suaminya tak kunjung ke naik atas.

"Jadi udah kedengaran suara, dalam hatiku udah pulangnya ini. Jadi ku tunggu, namun kok gak naik-naik. Perasaanku dia udah buka pintu, tapi pintunya gak terbuka dan gak ada dia," kata Lisa.

Lantaran tak kunjung pulang, Lisa mengaku khawatir.

Kini dirinya hanya bisa berharap agar polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa suaminya.

"Saya sudah dimintai keterangan oleh polres Tanahkaro dan Polda Sumut. Dengan begini, saya berharap polisi dapat menemukan pelaku pembuahan suami saya," harap Lisa.

6. Lisa Disebut Kerasukan

Dilansir TribunWow.com dari Tribun Medan pada Rabu (23/9/2020), keponakan Lisa yakni Kevin menyebut bibinya sempat kerasukan pamannya.

Lisa mengaku dirinya merasakan sakit di bagian dada.

Selain itu, Lisa mengatakan dirinya kedinginan.

"Tadi malam kejadiannya (Senin malam) bahwa bibik (Lisa) kerasukan arwah paman. Nah ia berkata bahwa dirinya sakit di bagian dada, menjerit."

"Lalu ngomong 'Mak sakit dadaku'. Banyak orang datang sambil nangis. 'Di sini dingin'," kata Kevin pada Selasa (22/9/2020).

Kevin menyebut Lisa berulang kali mengatakan kata-kata yang sama.

"Korban terus berucap kata-kata kenapa mereka tega kali, jahat kali. 'Aku tersiksa kali, tersiksa kali'. Itu terus diucapkannya," ujarnya.

Berulang kali Lisa mengatakan bahwa mengapa mereka tega melakukan itu.

"Terus ia ngomong 'Mereka kok gitu kali, jahat kali, dingin, dingin kali'," ucap Kevin. (TribunWow.com)

Artikel ini diolah dari Tribun Medan dengan judul Jefri Wijaya alias Asiong (39) Dibunuh, Sang Istri Lisa (34) Kesurupan Arwah Suaminya, Ini Pesannya dan Akhirnya Pembunuh Asiong Ditangkap, Gerombolan Sadis yang Tega Menelanjangi dan Menyiksa Korbannya dan  Inilah Pembunuh Asiong, Gerombolan Sadis yang Menyiksa dan Membuang Korbannya Ke Hutan