Kabar Ibu Kota

Viral Suara Dentuman Misterius di Langit Jakarta pada Minggu Malam, Simak Penjelasan BMKG

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dentuman terdengar keras dua kali di wilayah Jakarta Selatan pada Minggu (20/8/2020) sekitar pukul 19.45 malam.

TRIBUNWOW.COM - Suara dentuman misterius kembali muncul di langit.

Kali ini dentuman terdengar keras dua kali di wilayah Jakarta Selatan pada Minggu (20/8/2020) sekitar pukul 19.45 malam.

Akibat kejadian tersebut, warganet heboh membahas dentuman hingga tren di Twitter.

Ilustrasi suara dentuman. Kali ini dentuman terdengar keras dua kali di wilayah Jakarta Selatan pada Minggu (20/8/2020) sekitar pukul 19.45 malam. (Freepik)

Info BMKG - Prakiraan Cuaca 33 Kota Hari Ini, Senin 21 September 2020: Bandung Hujan Ringan

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin (21/9/2020) satu di antara saksi yang mendengar dentuman, Surti mengaku kaget mendengarnya.

"Kedengaran dua kali suaranya, kencang banget pas saya lagi menonton TV di rumah. Sekitar habis Isya, lah kedengaran," ujar Warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini. 

Menurutnya suara dentuman itu terdengar asing.

Suaranya tidak seperti gemuruh ketika menjelang hujan.

Meski demikian, Surti sempat menduga akan turun hujan.

"Memang kencang, tapi biasa saja pas dengar. Kayak suara apa ya, begitu. Tapi ya sudah mungkin mau hujan saya pikir begitu," kata dia.

Sementara iu saksi lain, yakni warga Kalibata, Jakarta Selatan bernama Dian mengatakan bahwa dentuman pertama yang terdengar paling keras.

Barulah satu kemudian terdengar dentuman berikutnya.

Dian merasa aneh pasalnya tidak ada tanda-tanda hujan ketika peristiwa itu terjadi.

Peringatan Dini BMKG Hari Ini, Senin 21 September 2020: 13 Daerah Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat

Penjelasan BMKG

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan pihaknya menemukan adanya aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak, Bogor.

Daryono menjelaskan, hal itu diketahui berdasarkan hasil monitoring petir BMKG dengan peralatan lightning detector.

Halaman
12