"Suhu tubuhnya juga sudah normal. Demam itu ketika dua hari yang lalu," terangnya.
Kevin menyebutkan pihak Kemenag sudah melakukan tracing dan tracking kepada para stafnya yang sempat berinteraksi dengan Fachrul Razi.
Ia menyebutkan sudah banyak yang menjalani tes swab, termasuk Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, staf ahli, staf khusus, para kepala biro, bagian humas, sopir, bahkan ajudan pribadi Fachrul Razi.
Kevin menegaskan semuanya mendapat hasil tes swab negatif.
Lihat videonya mulai dari awal:
Vaksin Corona Merah Putih akan Diproduksi 2021
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan perkembangan pengembangan Vaksin Merah Putih untuk Covid-19 atau Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, menurut Bambang, saat ini pengembangan vaksin Merah Putih sudah mencapai 50 persen dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini.
Hal itu diungkapkan dalam keterangan pers seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Rabu (9/5/2020), dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden.
• Jokowi Sebut 20-30 Juta Vaksin Covid-19 Masuk Indonesia Akhir Tahun: Kita Rebutan, Berlomba-Lomba
• BREAKING NEWS - Kabar Duka, Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia
Dalam kesempatan itu, Bambang mengatakan nantinya pada akhir tahun jika memang pengembangannya sudah selesai 100 persen akan lebih dulu diuji coba pada hewan.
Setelah itu barulah akan diserahkan kepada PT Bio Farma selaku perusahaan yang akan memproduksi vaksin tersebut.
Namun dikatakannya vaksin ini masih tetap harus melewati uji klinis untuk memastikan aman di tubuh manusia.
"Saat ini prosesnya sudah mencapai 50 persen dari tugas lembaga Eijkman mengembangkan bibit vaksin itu di laboratorium," ujar Bambang.
"Targetnya akhir tahun ini uji pada hewan sudah bisa diselesaikan, sehingga awal tahun depan sekitar bulan Januari lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada PT Bio Farma, untuk kemudian dilakukan formulasi produksi dalam rangka uji klinis," jelasnya.
Bambang mengatakan vaksin Merah Putih baru bisa diproduksi ketika sudah melewati uji klinis tahap ketiga, termasuk juga mendapatkan izin dari Badan Peredaran Obat dan Makanan (BPOM).
Menurutnya, jika sesuai dengan rencana, maka pada tahun 2021 baru bisa dilakukan produksi masal untuk memenuhi vaksinasi sebanyak 267,7 juta penduduk Indonesia.