Keduanya mengenakan baju tahanan warna oranye dengan kedua tangan diborgol ke depan. LAS tampak berambut pirang dan kerap menutupi wajahnya dengan rambut sebahunya itu.
DAF yang ditembak di kedua kakinya karena berupaya kabur saat ditangkap, menggunakan kursi roda. Ia juga kerap menundukkan wajahnya sepanjang konferensi pers.
Sementara LAS yang mengecat rambut sebahunya menjadi pirang juga melakukan hal sama. Ia kerap menundukkan wajahnya dan menutupinya dengan rambut pirangnya.
Nana menjelaskan setelah membunuh korban kedua pelaku berhasil menguras uang di rekening ATM korban senilai Rp 97 Juta.
Uang itu kata Nana, diantaranya dibelikan 11 emas batangan Antam dengan total seberat 26 gram, sepeda motor Yamaha N-Max, dua laptop Asus abu-abu, juga perhiasan berupa 2 cincin Emas Bulgri, satu emas carties, dan satu Ipod.
Selain itu, kata dia pelaku juga membeli 1 Handphone Iphone X warna hitam, 1 dompet merk Charles and Keith, 1 HP merk Vivo Y20, dan satu buah jam tangan merk Tissot 1853 TISSOT.
"Tersangka DAF ini perannya sebagai eksekutor atau yang membunuh korban serta memutilasinya. Sementara LAS perannya mengajak korban Rinaldi untuk bertemu dan menyewa apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat," kata Nana.
Menurut Nana, korban Rinaldi dan LAS sudah saling mengenal lewat aplikasi mencari jodoh, Tinder, sejak setahun lalu.
"Mereka mengenal dan sering chatting di aplikasi tinder," kata Nana.
Dari sana LAS meminta nomor WhatsApp (WA) korban untuk mempermudah komunikasi. "Mereka yakni LAS dan korban, akhirnya sering chatting lewat WA," tambah Nana.
Kemudian katanya pada 5 September, LAS dan Rinaldi kembali berkomunikasi. "Mereka janjian bertemu pada 7 September di Apartemen Pasar Baru," kata Nana.
Saat itu kata Nana, LAS ingin meminjam uang Rp 2 Juta kepada korban untuk keperluan sehari-hari, Korban pun bersedia bertemu pada 7 September.
"Tanggal 7 September keduanya bertemu dan menyewa satu kamar Apartemen Pasar Baru Mansion di Jakarta Pusat. Mereka menyewa sampai tanggal 12 September," kata Nana.
Setelah bertemu di sana, korban dan LAS berpisah. Sejak awal kata Nana apa yang dilakukan LAS dengan Rinaldi diketabui oleh DAF.
"DAF ini adalah pacar LAS. Mereka sudah merencanakan untuk menghabisi Rinaldi. Sebab LAS tahu bahwa korban ini memiliki finansial lebih atau orang berada" kata Nana.
Kemudian kata Nana, pada 9 September LAS dan Rinaldi kembali janjian bertemu dan bersama-sama masuk ke kamar Apartemen Pasar Baru Mansion yang sudah disewa sebelumnya.
"Namun sebelum LAS dan korban masuk, tersangka DAF sudah mendahului masuk ke kamar apartemen dan bersembunyi di kamar mandi," kata Nana.
Kemudian tambah Nana, korban dengan tersangka LAS sempat berbincang di kamar apartemen.