Setelah itu, potongan tubuh korban dimasukan ke dalam dua koper dan satu tas ransel yang kemudian membawanya ke Apartemen Kalibata City.
Untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi bau busuk mayat, pelaku menaburinya dengan bubuk kopi.
"Itu masih menggunakan pisau daging. Proses mutilasi pertama selesai dilakukan pada 12 September dini hari dan setelah itu dibawa ke Apartemen Kalibata," kata penyidik Iptu Sigit.
Kronologi Korban Dibunuh dan Dimutilasi
Sepasang kekasih yang membutuhkan uang itu awalnya tega menghabisi nyawa korban dimulai dari perkenalan di Tinder.
Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana pada konferensi pers Kamis (17/9/2020) sore.
Mulanya, LAS berkenalan dengan korban melalui aplikasi Tinder.
LAS dan korban kemudian semakin dekat dengan chattingan di Whatsapp.
"Jadi antara korban dengan saudara LAS ini memang sudah lama ya saling mengenal, mereka mengenal melalui chatting melalui aplikasi Tinder."
"Kemudian beberapa hari ketemu, korban kemudian juga meminta nomor WA kepada tersangka dan keduanya sering melalukan aplikasi Wa atau WhatsApp," jelas Nana.
Setelah akrab di chatting, LAS dan korban janjian bertemu di sebuah apartemen.
Lalu, LAS dan DAF mencoba menjebak.
Kedua sepasang kekasih itu kemudian menyewa sebuah apartemen selama lima hari.
"Lalu pada tanggal 7 September mereka lalu ada janjian untuk bertemu di salah satu apartemen di Pasar Baru."
"Kemudian mereka di tanggal 7 sampai dengan tanggal 12 menyewa apartemen," jelas Nana.
Pada tanggal 9 September, korban lantas bertemu dengan LAS di apartemen itu,
"Nah di situlah ada beberapa waktu hari mereka kemudian sekitar 9 September mereka masuk ke apartemen tersebut."
"Sebelum tanggal 9 mereka rupanya saudara LAS dan DAF bisa dikatakan pacarnya juga. Tersangka LAS dan DAF ini juga ada hubungan."