Terkini Daerah

Polisi Sebut Ada Sisi Menarik dari Tersangka Mutilasi Kalibata City: Ada Perubahan Cukup Drastis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengakui ada sisi menarik dari profil tersangka wanita, yakni LAS, dalam tayangan Youtube Official iNews, Jumat (18/9/2020).

TRIBUNWOW.COM - Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27) dan Djumadil Al Fajri alias DAF (26) menjadi dua pelaku pembunuhan sekaligus memutilasi terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (33).

Mayat RHW ditemukan dengan kondisi terpotong-potong sebanyak 11 bagian di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020).

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengakui ada sisi menarik dari profil tersangka, wanita, yakni LAS.

Rekonstruksi kasus mutilasi di Apartemen Kalibata yang digelar di Polda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Proses Mutilasi di Kalibata City Rapi dan Bersih, Polisi Sebut Pelaku Sudah Belajar dari Internet

Keponakan Ungkap Keinginan Mulia Rinaldy untuk Orangtua sebelum Tewas Termutilasi di Kalibata City

Dilansir TribunWow.com, Tubagus mengatakan bahwa LAS mempunyai tingkat kecerdasan intelektual yang bisa dikatakan cukup cerdas.

Menurutnya, selain mampu menamatkan jenjang pendidikan tinggi di satu di antara universitas terkemuka di Indonesia, LAS juga sebelumnya mempunyai pekerjaan yang cukup mapan.

Yakni sebagai pengajar tambahan atau guru les dan private kepada para mahasiswa.

"Tentang profil dari tersangka memang ada sisi menarik, khususnya tersangka wanita," ujar Tubagus, dalam tayangan Youtube Official iNews, Jumat (18/9/2020).

"Itu kalau dilihat dari tingkat kecerdasan intelektualnya itu merupakan orang yang cukup cerdas, terbukti dia merupakan sarjana lulusan MIPA di universitas terkemuka di Indonesia," jelasnya.

"Dan kemudian pekerjaannya pun sebelumnya dia sempat memberikan pelajaran atau guru les atau private di beberapa orang," imbuhnya.

Tidak hanya itu, Tubagus mengatakan kecerdasan dari LAS juga terbukti saat masih duduk di jenjang SMA. 

"Dan juga termasuk orang yang berprestasi, sebelum peristiwa ini dia merupakan salah satu peserta olimpiade kimia di tingkat SMA-nya," katanya.

Pelaku Mutilasi Kalibata City Perlu 2 Hari Potong Jasad Korban, Diawali dari Bagian Bawah dan Lengan

Oleh karenanya, Tubagus menilai perbuatan kejinya yang dilakukan terhadap Rinaldy sangat tidak mencerminkan LAS sebagai seorang intelek.

Meski begitu, ia menyadari bahwa perubahan karakter dari LAS tersebut tidak terlepas dengan tuntutan kehidupan di Jakarta.

Apalagi menyangkut persoalan ekonomi yang diyakini sedang menimpa LAS dan sang suami.

"Artinya ada suatu perubahan yang cukup drastis dengan melihat latar belakang orang ini kemudian fakta saat ini sangat bertolak belakang," terang Tubagus.

"Ini memang kaitan dengan kehidupan perkotaan maupun pengaruh sosial media, merubah sedemikian karakter seseorang," jelasnya menutup.

Simak videonya mulai menit awal:

Polisi Sebut Pelaku Belajar Cara Mutilasi dari Internet

Tidak hanya sebatas membunuh, LAS dan DAF bahkan dengan tega memutilasi korban menjadi 11 bagian.

Namun, yang menjadi pertanyaan, keduanya berhasil melakukan aksinya dengan lancar dan terlihat cukup rapi dan bersih.

Mulai dari insiden pembunuhan, kemudian memutilasi hingga membawa jasad keluar apartemen yang kemudian dipindahkan ke lokasi lain.

Termasuk juga cara menghilangkan jejak-jejaknya.

Menurut Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, pelaku rupanya sebelumnya sudah sempat mempelajari cara-cara mutilasi melalui internet.

"Ternyata tersangka DAF sebelum melakukan mutilasi ini belajar otodidak," ujar Calvijn Simanjuntak seperti dikutip dari TribunJakarta.com.

"Dia melihat di medsos yang ada, bagaimana cara mutilasi," jelasnya.

• Ahli Psikologi Forensik Duga Mutilasi di Kalibata City Bukan Kejahatan Pertama Pelaku: Ada Kefasihan

• Rekam Jejak Gadis Pelaku Mutilasi di Kalibata: Pernah Ikuti Olimpiade Kimia hingga Lulusan UI

Calvijn Simanjuntak mengatakan bahwa berdasarkan rekontruksi, pelaku rupanya membutuhkan waktu hingga dua hari dalam memutilasi korban.

Alasannya lantaran kedua pelaku masih merasa bingung bagaimana cara membawa keluar korban dari apartemen.

Oleh karenanya, satu-satunya cara yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan memotong-motong korban.

"Mulai dari tanggal 9, 10, dan 11 September korban, jenazah ini dibiarkan di kamar mandi yang ada di apartemen. Di tanggal 12 dan 13 September, dua hari di situlah pelaku melakukan mutilasi-mutilasi selama dua hari," terang Calvijn.

Dikatakannya bahwa hari pertama pelaku Fajri masih kesulitan dalam memutilasi korban lantaran hanya berbekal pisau dapur.

Oleh karenanya, di hari kedua, dirinya memutuskan mencari alat yang lebih kuat, yakni membawa gergaji besi dan melanjutkan memutulasi korban.

Setelah itu, potongan tubuh korban dimasukan ke dalam dua koper dan satu tas ransel yang kemudian membawanya ke Apartemen Kalibata City.

Untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi bau busuk mayat, pelaku menaburinya dengan bubuk kopi.

"Itu masih menggunakan pisau daging. Proses mutilasi pertama selesai dilakukan pada 12 September dini hari dan setelah itu dibawa ke Apartemen Kalibata," kata penyidik Iptu Sigit. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Artikel ini diolah dari TribunJakarta dengan judul Rinaldy Dipaksa Ungkap Password HP Saat Sekarat, Terkuak Pelaku Fajri Belajar Mutilasi dari Internet