Terkini Nasional

Titip Masalah Ahok ke Arya Sinulingga, Said Didu: Kalau Enggak Kuat Keluar dari Pertamina

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu bersama Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga dalam acara Indonesia Business Forum 'tvOne', Rabu (16/9/2020)

TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu memberikan pendapatnya terkait sikap kontroversi dari Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Dilansir TribunWow.com, Said Didu menilai apa yang dilakukan oleh Ahok tidak menunjukkan bahwa dirinya sebagai pejabat korporasi.

Melainkan masih seperti pejabat politik atau pejabat publik.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Indonesia Business Forum 'tvOne', Rabu (16/9/2020).

Kolase mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu dan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. (Kolase Youtube Talk Show tvOne/KompasTV)

Akui Ahok Orangnya Jokowi, Said Didu: Tukang Sampah di RW Saya kalau Mengeluh Diganti

Singgung Rugi Pertamina Rp 11 Triliun, Said Didu: Kalau Ahok Tidak Berubah akan Gagal Menjadi Komut

Atas dasar itu, Said Didu menitipkan persoalan tersebut kepada Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga.

Ia meminta supaya ada teguran yang diberikan oleh Kementerian BUMN kepada seorang Ahok.

Harapannya supaya Ahok secara pribadi tidak lagi melakukan hal yang serupa di kemudian hari, yakni membongkar rahasia internal perusahaan ke publik.

Selain itu menurutnya, jika hal tersebut dibiarkan maka kemungkinan bisa juga dilakukan oleh komisaris BUMN lainnya.

"Saya berharap penyakit ini jangan pindah ke BUMN lain, kalau ini tidak ada teguran, maka komisaris lain bisa melakukan hal yang sama," ujar Said Didu.

"Hal yang sama membuka ke publik," imbuhnya.

"Jadi menurut saya, titip ke Bung Arya, ini harus ada teguran, karena ini enggak boleh sama sekali," pintanya.

Said Didu mengingatkan ketika kondisi seperti itu terjadi di dalam sebuah perusahaan jenis terbuka atau Tbk.

Menurutnya bisa berurusan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Bayangkan kalau perusahaan Tbk yang melakukan itu maka langsung OJK kena pidana," ungkapnya.

Ahok Bongkar Bobrok Pertamina, Said Didu: Sudah Menyerah atau Sebenarnya Ada Tujuan Lain?

Lebih lanjut, Said Didu lantas meminta kepada Ahok itu bisa menyadari bahwa dirinya saat ini adalah pejabat korporasi yang membutuhkan tingkat kedisiplinan tinggi dalam mengelola suatu perusahaan.

Dirinya tidak segan mengingatkan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk keluar dari Pertamina jika memang sudah tidak sanggup lagi atau menyerah menjadi komisaris utama.

"Jadi Ahok mungkin perlu khursus lagi bagaimana menjadi insan korporasi bukan insan publik," kata Said Didu.

"Kalau enggak kuat keluar dari Pertamina, karena di situ butuh disiplin," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 5.49

Said Didu: Kalau Ahok Tidak Berubah akan Gagal Menjadi Komut

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu memberikan tanggapan terkait sikap kontroversi dari Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Ahok sebelumnya membongkar ke publik soal kebobrokan di internal PT Pertamina.

Dalam acara Indonesia Business Forum, Rabu (16/9/2020), Said Didu menilai tidak seharusnya seorang komisaris utama membongkar aib perusahaannya sendiri.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, dalam acara Indonesia Business Forum, Rabu (16/9/2020). (Youtube/Talk Show tvOne)

• Kontroversi Ahok soal Pertamina, Said Didu Justru Beri Sambutan: Kalau Enggak, Sudah Ganti Nama

Menurutnya, sikap yang harus dilakukan oleh Ahok adalah menyelesaikannya bukan malah memperkeruh suasana, apalagi sampai menyinggung Kementerian BUMN.

Oleh karena itu, lantaran sudah dibongkar, Said Didu meminta kepada Ahok untuk benar-benar menyelesaikan persoalan tersebut.

"Saya katakan itu isu yang harus diselesaikan dan itu kalau komut mau itu selesai kok," ujar Said Didu.

Said Didu lantas menyinggung kerugian dari Pertamina yakni sebesar Rp 11 triliun.

Dirinya mempersoalkan ketika Ahok yang notabene sebagai komut justru mengaku tidak mengetahui jumlah kerugian dari Pertamina.

"Saya kaget waktu dia menyatakan saya tidak tahu kok ruginya 11 triliun," kata Said Didu.

"Kan rapat komisaris selalu 1 bulan minimal sekali, Pertamina biasanya 2 minggu (sekali), karena komut Pertamina wewenangnya sangat tinggi, berbeda dengan BUMN lain," jelasnya.

"Dia belanja minyak hampir tiap hari dan itu komisaris harus setuju, dia membayar utang hampir setiap hari, komisaris harus setuju."

• Pasca Bongkar Aib Pertamina, Ahok Sampaikan Kritik ke Erick Thohir: Diterima dengan Baik

Merasa aneh lantaran Ahok tidak mengetahui kondisi yang sedang dialami oleh perusahaannya sendiri, Said Didu lantas mempertanyakan peran dan fungsinya sebagai komut Pertamina.

"Dan setiap rapat pasti komisaris wajib menyampaikan neraca bulan itu, ruginya berapa, labanya berapa," ungkapnya.

"Terus Ahok menyatakan saya tidak tahu, lho apakah dia tidur saat memimpin rapat. Kan komut yang memimpin rapat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Said Didu mengungkit pernyataannya pada awal penunjukan Ahok sebagai Komut Pertamina.

Dikatakannya bahwa kepemimpinan Ahok di Pertamina tidak akan pernah berhasil jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu belum mengubah sikap kontroversinya.

Dan pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan itu menyakini saat ini Ahok masih belum berubah dan masih menjadi Ahok yang asli atau yang dikenal sebelumnya.

"Saya berharap, saya kan dulu menyatakan 'kalau Ahok tidak berubah, maka dia gagal menjadi komut Pertamina," ungkap Said Didu.

"Ternyata belum berubah, masih Ahok yang asli," kata Said Didu.

"Jadi saya nyatakan malam ini Ahok lahir kembali seperti Ahok yang kita kenal," pungkasnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)