Virus Corona

Anies Baswedan Pilih PSBB Jakarta, Khofifah Singgung Lockdown Lokal: Tidak sampai Satu Desa

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan (Kanan). Khofifah menjabarkan pentingnya pemetaan daerah untuk mengetahui pemicu zona merah supaya bisa segera ditanggulangi.

TRIBUNWOW.COM - DKI Jakarta direncanakan kembali ke awal masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai tanggal 14 September nanti.

Keputusan tersebut diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, karena kasus Covid-19 di Ibu Kota yang terus meningkat.

Menanggapi keadaan di Jakarta, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyoroti soal pentingnya mencari tahu penyebab zona merah dan cara apa yang paling cocok untuk menanggulanginya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di acara YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Sabtu (12/9/2020). Khofifah menyinggung soal mekanisme lockdown lokal. (YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne)

Ahli Virologi China Klaim Punya Bukti Virus Covid-19 Buatan Manusia: Merekalah yang Membuatnya

Lewat acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Sabtu (12/9/2020), Khofifah pertama mengambil contoh sebuah daerah di Jawa Timur.

Khofifah menekankan bagaimana status zonasi suatu kabupaten atau kota tidak mencerminkan keadaan daerah di bawahnya.

"Kabupaten Malang ini pernah kuning, orens, merah, tapi ada 8 kecamatan di Kabupaten Malang sejak bulan Maret sampai sekarang itu hijau," kata Khofifah.

Ia lalu menyinggung bagaimana daerah yang termasuk zona hijau di bawah Malang itu sama sekali tidak memiliki suspect Covid-19, kasus positif, maupun kematian karena Covid-9.

"Betapa pentingnya kita mendetailkan peta di setiap daerah," ujar dia.

Bagi Khofifah yang paling penting adalah memetakan secara detail penyebaran Covid-19.

Khofifah menjelaskan bagaimana pemetaan yang detail dapat membantu kepala daerah maupun satgas mencari tahu asal muasal kasus yang memicu suatu daerah menjadi zona merah.

Gubernur kelahiran Surabaya itu kembali mencontohkan daerah Banyuwangi yang masuk ke dalam zona merah.

Khofifah menekankan ketika Banyuwangi masuk ke dalam zona merah, bukan berarti kondisi tersebut mencerminkan seisi daerah Banyuwangi.

"Itu jangan mengeneralisir Banyuwangi," kata dia.

Lewat penyelidikan lebih lanjut, akhirnya ditemukan hanya daerah tertentu yang memiliki kasus signifikan sehingga memicu daerah Banyuwangi masuk ke zona merah.

"Satu lokasi yang kemudian di-tracing ternyata yang positif cukup signifikan," kata Khofifah.

Halaman
123