Polsek Ciracas Diserang

Alasan Prada MI Provokasi Insiden Polsek Ciracas, Takut Ketahuan Tenggak 2 Gelas Anggur Merah

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komandan Puspom TNI AD (Danpuspomad) Letjen Dodik Widjanarko, saat konferensi pers, Rabu (9/9/2020). Dodik menyampaikan sejumlah motif Prada MI berbohong.

TRIBUNWOW.COM - Prada MI resmi menjadi tersangka atas insiden penyerangan markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur yang terjadi pada Sabtu (29/8/2020).

Ia diketahui mengirim pesan provokasi kepada rekan-rekannya yang menyebabkan sejumlah oknum TNI menyerbu Polsek Ciracas.

Setelah dilakukan penyelidikan, Prada MI mengaku berbohong lantaran takut ketahuan minum-minuman keras sebelum mengalami kecelakaan tunggal.

Suasana di Kantor Kepolisian Sektor Ciracas, Jakarta Timur pasca serangan pada dini hari tadi, Sabtu (29/8/2020). (YouTube Kompastv)

Prada MI Ditahan di Danpom Jaya/II Cijantung, Jadi Tersangka Penyerangan Polsek Ciracas

Hal itu diungkapkan oleh Komandan Puspom TNI AD (Danpuspomad) Letjen Dodik Widjanarko, saat konferensi pers, Rabu (9/9/2020).

Total terdapat empat alasan mengapa Prada MI berbohong soal dirinya yang mengalami kecelakaan tunggal.

Alasan pertama adalah takut ketahuan dirinya meminum minuman keras sebelum kecelakaan terjadi.

"Ada perasaan takut kepada satuan, apabila diketahui sebelum kecelakaan lalu lintas tunggal yang bersangkutan minum-minuman keras jenis anggur merah," ujar Letjen Dodik.

Dodik menuturkan, pengakuan Prada MI diperkuat oleh keterangan saksi Serka YBH dan Prada AM yang menyaksikan Prada MI menenggak minuman keras.

"Tersangka Prada MI diketahui hanya minum sebanyak dua gelas," ujar Dodik.

Selanjutnya, alasan kedua adalah Prada MI malu apabila ketahuan oleh pimpinannya mengalami kecelakaan seusai minum minuman keras.

"Dua, merasa malu kepada pimpinan bila diketahui sebelum kecelakaan lalu lintas tunggal, disebabkan karena minum-minuman keras jenis anggur merah," terang Dodik.

Kemudian, alasan ketiga, Prada MI takut merasa bersalah karena telah merusak sepeda motor yang dipinjamkan oleh pimpinannya.

Selanjutnya alasan terakhir, Prada MI panik akan diproses secara hukum sebab saat berkendara kala itu, dirinya tidak membawa surat-surat lengkap berkendara.

"Serta takut diproses hukum karena pada saat mengendarai sepeda motor tesebut, tidak memiliki SIM C, dan tidak membawa STNK," kata Dodik.

TNI Akhirnya Putuskan Nasib Prada MI, Provokator Penyerangan Polsek Ciracas yang Ngaku Kecelakaan

Simak video selengkapnya mulai menit ke-4.20:

Isi Ponsel Prada MI: Sempat Telepon 27 Rekannya

Sebelumnya telah terungkap isi ponsel Anggota Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad) Prada Muharmman Ilham (MI) terkait kasus penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta Timur pada Sabtu (29/8/2020).

Diketahui bahwa penyerangan di Polsek Ciracas bermula dari kabar yang tidak benar hingga membuat sejumlah orang mengamuk dan melakukan tindakan anarki.

Sempat beredar isu bahwa Prada MI mengalami pengeroyokan.

Padahal, Prada MI mengalami sejumlah luka di tubuhnya karena kecelakaan tunggal.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Senin (31/8/2020), Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa pihak POM sudah memeriksa ponsel milik Prada MI.

Prada MI sempat menghubungi 27 rekannya setelah kecelakaan tunggal.

"Ini akan dijadikan pengembangan lebih lanjut," ujar Panglima Hadi setibanya di Lanud Hasanudin, Makassar, Minggu (30/8/2020).

Alami Luka Bacok, Kesaksian Warga Sipil Korban Serangan Polsek Ciracas: Mereka Bawa Pipa dan Parang

Sedangkan sudah ada 12 orang diperiksa terkait kejadian tersebut.

"12 orang diperiksa dan 3 orang sudah mengakui setelah diperiksa Denpom. Tiga orang pelaku perusakan sepeda motor, kendaraan," katanya.

Selain itu, TNI juga telah mengamankan kamera CCTV untuk diperiksa lebih lanjut terkait kecelakaan tunggal.

"Dalam rekaman CCTV kedua ada sepeda motor yang diduga melakukan perusakan. Sehingga dari saksi yang diperiksa (12 sudah mengaku 3 orang) akan dilakukan pemeriksaan," jelas Hadi.

Ia menegaskan, jika ada anggota TNI yang terbukti berbuat salah, Panglima Hadi akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

"Semoga semuanya diharapkan bisa diselesaikan dengan baik (dalam penyelidikan dan apa hasil pemeriksaan) dinas atau pospom akan memberikan informasinya," ucapnya.

Terkait kasus perusakan akibat kabar hoaks tersebut, Panglima Hadi lantas mengimbau agar semua pihak tidak mudah termakan berita yang tidak benar.

Sebelumnya, Komandan Kodim 05/05 Jakarta Timur, Kolonel Kav Rahyanto Edy menjelaskan, sebelumnya ada oknum yang menyebarkan isu bahwa Prada MI dikroyok.

Akibatnya sekitar 100 orang terhasut hingga merusak Polsek Ciracas.

“Ini menimbulkan lebih kurang seratus orang terprovokasi yang menyebabkan kerugian perusakan gerobak di jalan dan Alfamart hingga pembakaran di Polsek Ciracas,” kata Rahyanto di Jakarta pada Sabtu (29/8/2020). 

(TribunWow.com/Anung/Mariah Gipty)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas TV dengan judul Penyerangan Polsek Ciracas, Panglima TNI: Prada Ilham Telpon 27 Rekannya