Kasus Djoko Tjandra

Awalnya Tak Sadar Jaksa Pinangki Selalu Pamer Perhiasan Berlian, Boyamin: Emas Saja Enggak Ada

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Jaksa Pinangki Sirna Malasari. Pinangki tampak mengenakan perhiasan mewah yang disebut terbuat dari berlian.

TRIBUNWOW.COM - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengungkapkan fakta gaya hidup mewah tersangka penerima suap Jaksa Pinangki Sirna Malasari.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Fakta di TvOne, Senin (7/9/2020).

Diketahui jaksa muda tersebut dikenal memiliki gaya hidup mewah.

Penampilan Jaksa Pinangki Sirna Malasari, tersangka penerima suap dalam kasus Djoko Tjandra. (Instagram @pinangkit)

Gaji Rp13 Juta, MAKI Ungkap Oplas Hidung Jaksa Pinangki sampai Rp200 Juta: Bukan Level Pinggiran

Lakon baru dalam kasus Djoko Tjandra itu disebut pernah melakukan operasi plastik seharga ratusan juta rupiah, plesir ke luar negeri, sampai mengenakan barang-barang bermerk.

Hal itu lalu menjadi sorotan Boyamin, mengingat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2019 Pinangki hanya melaporkan kekayaan senilai Rp6,8 miliar.

"Dia gaya hidup itu misal tentang perhiasan," ungkit Boyamin Saiman.

"Itu perhiasan betul. Perhiasan berlian semua," lanjutnya.

Ia menuturkan hal itu terkesan sengaja dipamerkan Pinangki, seperti yang tampak dalam unggahan media sosialnya.

"Dia pamerin, sengaja. Tadinya saya enggak sadar, awal-awal saya kira apa," papar Boyamin.

"Tapi ternyata menampakkan perhiasan di telinga, di leher, di tangannya, semua berlian. Emas aja enggak ada," ungkap Koordinator MAKI tersebut.

Boyamin lalu menyinggung bagaimana Pinangki melakukan lobi-lobi tingkat tinggi dengan pejabat elite.

Menurut dia, bahkan Pinangki adalah yang ditugaskan untuk bertemu Djoko Tjandra yang saat itu masih menjadi buron.

"Bahasa saya dia itu selalu mencatut pejabat-pejabat tinggi di Kejaksaan Agung. Ranking berikutnya apakah dia memang diizinkan mencatut," terang Boyamin.

Soal Kasus Djoko Tjandra, Refly Harun Sebut Dunia Hukum Pemerintahan Jokowi Suram: Cuman Pidato Saja

"Yang ranking tertinggi bahkan disuruh mencatut. Bahkan bukan disuruh mencatut, yang tertinggi disuruh dia untuk ketemu Djoko Tjandra untuk membantu," katanya.

Ia menyinggung level pejabat yang disebutnya tadi, meskipun enggan membeberkan namanya.

Namun Boyamin menegaskan hal ini masih menjadi asas praduga tak bersalah.

Sebelumnya ia juga menyinggung harta kekayaan lain yang tidak dilaporkan Pinangki dalam LHKPN.

Kedua apartemen tersebut adalah Pakubuwono Signature dan Dharmawangsa Essence.

Keduanya diketahui merupakan hunian mewah dengan harga sewa berkisar Rp70-90 juta per bulan.

"Saya belum pernah tinggal di apartemen, jadi saya belum tahu. Tapi saya yakin kalau saya cek di Google, itu sewa itu bahkan Dharmawangsa Essence ini termasuk mewah," papar Boyamin.

Boyamin menambahkan, menurut informasi Pinangki ditangkap di apartemen Pakubuwono Signature tersebut.

Ia menyoroti fakta kepemilikan hunian mewah ini, mengingat gaji per bulan Pinangki hanya sebesar Rp13 juta termasuk tunjangan.

"Saya tahunya Pakubuwono saja sudah tinggi. Ternyata ini yang baru lebih tinggi dari tower-tower sebelumnya," tambah Boyamin.

Lihat videonya mulai menit 9:20

Dugaan Petinggi Kejaksaan Agung Terlibat

Sebelumnya, Boyamin Saiman mengungkapkan dugaan baru terkait skandal kasus Djoko Tjandra.

Sejauh ini kasus Djoko Tjandra sudah melibatkan beberapa orang, baik dari kepolisian maupun dari Kejaksaan Agung.

Namun, Kejaksaan Agung lebih banyak mendapatkan sorotan, lantaran sikapnya dalam melakukan pemeriksaan terkesan lambat dan tertutup dibandingkan kepolisian.

Saat ini Kejagung tengah memeriksa oknum jaksa yang terlibat, yakni Jaksa Pinangki. 

• Kejaksaan Agung Jawab Keraguan Publik soal Kasus Djoko Tjandra dan Pinangki, akan Gandeng KPK

Dilansir TribunWow.com, selain Jaksa Pinangki, Boyamin Saiman menyakini ada pihak-pihak lain yang terlibat di dalam Kejagung.

Boyamin mengatakan bahwa ketika dilakukannya pertemuan antara Jaksa Pinangki dengan Djoko Tjandra di Malaysia, diketahui oleh pimpinannya.

Keyakinan tersebut disampaikannya dalam acara Aiman 'KompasTV', Senin (31/8/2020).

"Pada saat di Malaysia, di Kuala Lumpur saat bertemu Djoko Tjandra itu, saya mendapatkan informasi diduga Pinangki juga menghubungi pimpinanya itu," ujar Boyamin.

Dalam kesempatan itu, Boyamin juga mengungkapkan karakter dari Djoko Tjandra soal suap menyuap.

Oknum Jaksa Pinangki Sirna Malasari yang ikut terseret dalam kasus Djoko Tjandra (Kolase TribunnewsWiki/KOMPAS/DANU KUSWORO, Tribun-Timur/Dok Pribadi)

Menurutnya, sekelas Djoko Tjandra pastinya tidak akan mudah percaya dengan orang jika memang tidak bisa memberikan kepastian secara penuh.

Dirinya menambahkan, Djoko Tjandra pun kemungkinan besar tidak akan percaya hanya dengan Jaksa Pinangki yang hanya jaksa eselon IV, bisa dikatakan tidak memiliki kewenangan besar di Kejaksaan Agung.

Kecuali jika Jaksa Pinangki mempunyai hubungan dekat dengan oknum-oknum lain yang lebih kuat.

Dan dikatakan Boyamin, Jaksa Pinangki memilki hubungan-hubungan tersebut.

• Jaksa Agung Ikut Disebut dalam Kasus Djoko Tjandra, Saor Peringatkan KPK: Jangan Jadi Penonton

"Djoko Tjandra ini kan orang yang sudah berpengalaman lama, tidak mudah percaya pada orang," kata Boyamin.

"Dan kemudian kenapa dia percaya pada Pinangki dan bersedia memberi materi dan janji, itu karena Pinangki bisa menyakinkan Djoko Tjandra bahwa dia mampu melakukan apa karena apa," jelasnya.

"Karena dekat dengan beberapa orang yang menjadi kunci."

Boyamin kembali menegaskan bahwa Djoko Tjandra tidak akan mungkin percaya kepada Jaksa Pinangki jika bukan orang sembarangan.

"Melakukan komunikasi, bisa saja telepon, bisa saja WA."

"Tetapi yang jelas Djoko Tjandra kemudian percaya bahwa Pinangki ini bukan sembarangan orang," terang Boyamin.

"Siapa pimpinan itu? Ada di lingkungan kejaksaan dan Anda yakin?" tanya Aiman sebagai pembawa acara.

"Iya," tukas Boyamin. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)