TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Ahmad Mumtaz Rais menunjukkan sikap kebalikan dengan sang ayah Amien Rais.
Seperti yang diketahui, Amien Rais kerap sekali menyampaikan kritik pedasnya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun sebaliknya, Mumtaz Rais justru memberikan pembelaan kepada Jokowi, khususnya terkait pandemi Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, hal itu diketahui dari acara Kamar Rosi 'KompasTV', Rabu (2/9/2020).
• Soal Nazar Renang Jakarta-Labuan Bajo, Mumtaz Rais Tantang Balik: Kalau Gagal Mereka yang Renang
Dalam kesempatan itu, Mumtaz Rais bahkan mengaku sudah memberikan nasihat kepada sang ayah untuk tidak membuat kegaduhan di tengah masa-masa sulit sekarang ini.
Meski begitu, ia mengakui bahwa pembelaannya tersebut bukan ditujukkan secara personal khusus kepada Jokowi, melainkan adalah secara lembaga atau negara.
"Udah Pak gak usah gaduh politik ini," ujar Mumtaz.
"Pokoknya dengan adanya saya membela Pak Jokowi, aku tuh sebenarnya membela Pak Jokowi bukan secara personal, tetapi secara kelembagaan," terangnya.
Menurutnya, dalam kondisi terpuruk akibat Covid-19, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi, tidak bisa lantas menyalahkan sepenuhnya kepada seorang Presiden Jokowi.
Ia pun mencontohkan negara-negara besar dan maju yang juga mengalami kesulitan dalam menghadapi penyebaran Covid-19, termasuk dengan Amerika Serikat.
"Jadi hari ini itu semua pemimpin negara ini lagi susah," kata Mumtaz Rais.
"Negeri super power adidaya macam Amerika juga kewalahan kok menghadapi pandemi ini," terangnya.
• Sindir Pembisik Amien Rais, Mumtaz Pesimis soal Partai Baru sang Ayah: Kalau Cuma Logo Aku Bisa
Oleh karenanya di tengah negara sedang berjuang menghadapi dampak dari pandemi ini, Mumtaz Rais tidak ingin banyak pihak yang justru mengusik soal politik.
Harusnya menurutnya adalah menomorduakan dulu soal kepentingan dan urusan partai.
"Jadi negara kita negara berkembang bukan negara maju, apalagi ditambah dengan politik yang gaduh pasti makin akan ambruk," paparnya.
"Jadi sudahlah, kita semua bahu membahu."
Lebih lanjut, pria kelahiran Yogyakarta itu mengaku tidak akan mengikuti sikap dari ayahnya yang selalu menyerang pemerintah.