Terkini Nasional

Sempat Debat di Talk Show, Rocky Gerung Pertanyakan Sikap Prof Henry Subiakto yang Justru Menyerang

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat politik Rocky Gerung dan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Henry Subiakto, dalam acara Dua Sisi 'tvOne', Kamis (27/8/2020). Rocky Gerung mempertanyakan sikap dari Henry Subiakto yang justru terlihat menyerang.

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung mempertanyakan sikap dari Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Henry Subiakto.

Seperti yang diketahui, keduanya sempat berdebat keras di sebuah acara Dua Sisi 'tvOne' yang membahas tentang influencer, Kamis (27/8/2020).

Dalam kesempatan itu, Henry Subiakto sempat menyerang Rocky Gerung dan membanggakan bahwa dirinya sebagai guru besar di Universitas Airlangga.

Dirinya kemudian meragukan kapasitas dan status dari Rocky Gerung.

Perdebatan terjadi antara akademisi Rocky Gerung (kiri) dengan Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto (kanan), dalam Dua Sisi, Kamis (27/8/2020). (Capture YouTube Talk Show TvOne)

 

Rocky Gerung Sebut Adanya Influencer karena Komunikasi Buruk KSP, Ngabalin: Kau yang Salah Berpikir

Terang-terangan Mengaku Pakai Influencer Gratis, Staf Menkominfo: Supaya Orang seperti Rocky Tahu

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung mengaku tidak mempersoalkan perdebatan tersebut.

Namun, dirinya hanya menilai bahwa Henry Subiakto yang statusnya merupakan pejabat negara tidak sepantasnya justru menunjukkan sikap seperti itu.

Menurutnya, dengan sikap yang ditunjukkan oleh Henry Sibiakto memperlihatkan seperti melindungi sesuatu, kaitannya dengan penggunaan jasa influencer.

Rocky Gerung pun menilai tidak ada bedanya dengan buzzer pemerintah.

"Sebetulnya enggak ada soal kalau ledek meledek begitu, tetapi problemnya dia adalah pejabat negara," ujar Rocky Gerung.

"Pejabat negara merangkap sebagai buzzer akhirnya, karena berupaya untuk membenarkan sesuatu yang dari awal tidak bisa dia dalilkan dalam perdebatan," jelasnya.

Tidak hanya itu, Rocky Gerung juga mempertanyakan sikap Henry Subiakto sebagai seorang profesor.

Bahkan dikatakannya, hal itu masih diteruskan oleh Henry Subiakto melalui akun media sosial Twitternya dengan nada provokasi.

ICW dan Rocky Gerung Soroti Dana Influencer Rp90,45 Miliar, Ali Ngabalin: Bukan Urusanmu Itu

"Dia menganggap dia profesor disebut dengan jelas, tetapi saya tidak melihat ada bahasa profesor di situ, yang saya dengar adalah suara kompresor, marah-marah dan ngamuk-ngamuk," katanya.

"Dan kompresornya dia terusin di sosial media. Jadi saya dapat kiriman dia bilang dua soal itu."

"Sebetulnya Policy Cyber harusnya udah menjaring beliau ini, karena dia pejabat negara menyebarkan provokasi dan itu kan sebetulnya hatespeech," tutupnya.

Simak videonya mulai menit ke- 1.35:

Momen Debat Henry Subiakto dengan Rocky

Perdebatan terjadi antara akademisi Rocky Gerung dengan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto.

Dilansir TribunWow.com, hal itu tampak dalam tayangan Dua Sisi di tvOne, Kamis (27/8/2020).

Awalnya Rocky Gerung tengah membahas temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait dana pembiayaan influencer senilai Rp 90,45 miliar.

Ilustrasi Uang (hai.grid.id)

• Presiden Jokowi Sebut Anggaran Kesehatan Sebesar Rp 169,7 Triliun dan Ungkap Kegunaannya

Ia menilai penggunaan jasa influencer itu adalah untuk menutupi ketidakmampuan pemerintah dalam menyosialisasikan programnya.

Henry Subiakto lantas membantah tuduhan Rocky Gerung tersebut.

"Saya yang tahu persis persoalan dana itu karena saya di Kementerian. Tidak ada yang namanya influencer di Kementerian saya," sanggah Henry Subiakto.

Ia menegaskan pihaknya tidak pernah membayar tokoh-tokoh influencer untuk melakukan komunikasi publik.

Henry mengakui dirinya pernah menggunakan jasa influencer, tetapi tidak dibayar.

"Terus terang saya pakai influencer di sini, tapi saya enggak bayar. Saya pakai Ustaz Abdul Somad, saya pakai Ustaz Haikal untuk menyuarakan kepentingan waktu itu adalah supaya Idul Fitri tidak perlu mudik," paparnya.

Selain itu, ada pula sosok tokoh besar yang disebut mengajak selebriti-selebriti untuk membantu kampanye pemerintah.

Meskipun begitu, ada temuan ICW bahwa Kemenkominfo menyediakan anggaran Rp10,83 miliar untuk influencer.

Henry kembali menjawab maksudnya adalah menjelaskan fakta tersebut dan membantah tuduhan Rocky Gerung.

Ia menilai tuduhan akademisi itu tidak berdasarkan fakta.

• Sebut Tuduhan Rocky Gerung ke Pemerintah Sesat, Ali Ngabalin: Referensi Apa yang Dipakai?

"Supaya orang seperti Rocky ini tahu fakta. Dia hanya bicara secara imajinasi dan teori-teori yang kadang-kadang di kampus saya sudah ketinggalan zaman," ungkap Henry.

"Saya Guru Besar Universitas Airlangga," tambahnya.

Ucapan profesor itu justru mendapat sindiran dari Rocky Gerung.

"Mudah-mudahan otakmu besar juga," sindir Rocky Gerung.

"Minimal saya profesor beneran, kalau Anda 'kan belum tentu," balas Henry.

Ia kembali menjelaskan, dana itu digunakan untuk pemberdayaan tokoh-tokoh tertentu menjadi influencer bagi masyarakat.

"Jadi ada program melatih masyarakat, karena kita tahu masyarakat sudah menggunakan media sosial."

"Ada masyarakat yang kita coba menjadi aktivis, kita dorong mereka menjadi influencer," paparnya.

Lihat videonya mulai menit 7:40

(TribunWow/Elfan Nugroho/Brigitta)