TRIBUNWOW.COM - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyayangkan penyerangan terhadap Polsek Ciracas, pertokoan, dan warga sipil.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Sabtu (29/8/2020).
Diketahui serangan ratusan massa itu terjadi pada Sabtu dini hari.
• Saksi Mata Cerita Detik-detik Polsek Ciracas Diserang: Mereka Teriak-teriak Suruh Kita Putar Balik
Dudung membenarkan kejadian berawal dari informasi palsu yang diberikan Prada MI kepada rekan-rekannya.
"Kita melaksanakan penyelidikan terutama kepada Prada MI yang menjadi korban," papar Dudung Abdurachman.
Ia menyebutkan pihak Polisi Militer telah memeriksa ponsel Prada MI yang memuat informasi tersebut.
Diketahui enam oknum TNI turut terlibat dalam serangan itu.
"Setelah kita dapat informasi dari HP yang bersangkutan, (MI) berkomunikasi dengan teman-temannya, dari SMS yang bersangkutan juga kepada pimpinan dan teman-temannya," papar Dudung.
Selain itu, Pomdam juga memeriksa rekaman CCTV dan kesaksian masyarakat sekitar.
"Dari hasil informasi tersebut, dapat kita simpulkan ada beberapa oknum TNI yang melakukan tindakan pengrusakan," jelas Dudung.
Diketahui awalnya Prada MI yang mengalami kecelakaan motor tunggal mengaku menjadi korban pengeroyokan.
Hal itu disampaikan kepada enam orang rekannya, yang kemudian memicu penyerangan.
• Video Detik-detik Polsek Ciracas Diserang Massa, Sempat Ada yang Acungkan Senjata Api ke Polisi
"Kami bersama-sama dengan Polda, dari nomor motor yang kita temukan dan dari CCTV, maka ada saat ini enam orang masih dalam penyelidikan dari Pomdam Jaya," papar Dudung.
"Diduga enam orang ini menerima SMS langsung dari Prada MI," lanjut Pangdam Jaya.
Setelah ditelusuri, ternyata pengakuan Prada MI adalah hoaks atau kabar bohong.