TRIBUNWOW.COM - Polsek Ciracas, Jakarta Timur baru saja diserang dan dibakar oleh 100 orang tidak dikenal pada Sabtu (29/8/2020) dini hari.
Sebelumnya, Komandan Kodim 05/05 Jakarta Timur Kolonel Kav Rahyanto Edy mengatakan kejadian Polsek Ciracas diserang berawal dari kabar adanya prajurit TNI yang dikeroyok.
Anggota TNI yang dikabarkan dikeroyok itu adalah Anggota Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad) atas nama Prada Ilham.
• Penyerangan Polsek Ciracas Dipicu Kabar Oknum Prajurit TNI Dikeroyok, Ternyata Jatuh dari Motor
Dikutip TribunWow.com di channel YouTube tvOneNews pada Minggu (30/8/2020), Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan bahwa Prada M Ilham (MI) bukan mengalami pengeroyokan namun kecelakaan tunggal.
Dudung menjelaskan informasi itu didapat setelah dilakukan penyelidikan pada ponsel Prada MI pada teman-teman dan pimpinannya.
"Setelah mendapat informasi dari beberapa hal yang kami tampung kemudian kita melaksanakan penyelidikan terutama dari awal kepada Prada MI yang menjadi korban."
"Setelah kami dapat informasi dari HP yang bersangkutan berkomunikasi dengan teman-temannya dan kemudian dari sms yang bersangkutan kepada pimpinannya, dan teman-temannya kita dapat informasi," jelas Dudung.
• Penyerangan Mapolsek Ciracas oleh 100an Warga Ternyata Dipicu Hoaks yang Disebar Oknum Anggota TNI
Selain mengecek ponsel korban, informasi juga diperoleh dari CCTV dan keterangan masyarakat.
"Kemudian kami juga dapat informasi dari hasil rekaman CCTV yang dilakukan oleh sekelompok orang."
"Begitu juga informasi dari masyarakat," papar Dudung.
Dudung mengatakan bahwa memang ada beberapa oknum TNI yang terlibat pada aksi penyerangan dan pembakaran Polsek Ciracas.
"Dari hasil informasi tersebut kita simpulkan ada beberapa oknum TNI yang melakukan tindakan perusakan."
"Dari hasil penyelidikan kami bersama-sama dengan Polda dari nomor motor yang kita temukan dan dari CCTV," terang Dudung.
Oknum-oknum itu akan diperiksa lebih lanjut terkait pembakaran Polsek Ciracas.
"Maka ada saat ini enam orang masih dalam penyelidikan Pongdam Jaya," kata dia.
• Kodim Jakarta Timur Pastikan Tidak Ada Keterlibatan TNI dalam Penyerangan di Polsek Ciracas
Dudung bercerita, awal mula keterlibatan oknum TNI diduga berawal dari SMS yang dikirimkan oleh Prada MI.
Prada MI diduga telah memberikan informasi yang salah kepada teman-temannya.
"Diduga enam orang ini menerima SMS langsung dari Prada MI, sebetulnya kejadian itu betul-betul dari hasil CCTV kecelakaan tunggal."
"Namun, informasi yang diberikan oleh Prada MI kepada rekan-rekannya adalah informasi yang salah," jelas Dudung.
Dari informasi yang salah itu menyebabkan teman-teman Prada MI terprovokasi.
"Sehingga diterimanya oleh kawan-kawannya informasi yang salah ini menjadi perasaan yang terlalu berlebihan," ujar Dudung.
Rasa korsa yang berlebihan lantas membuat mereka terpancing emosi hingga melakukan tindakan anarkis di Polsek Ciracas.
"Jiwa korsa yang terlalu berlebihan yang tidak terkendali, yang tidak menerima informasi secara akurat."
"Sehingga dia melakukan tindakan-tindakan anarkis," jelas Dudung.
• Sosok Penyerang Polsek Ciracas, Saksi Lihat Pelaku Membawa Senjata Api: Seperti Bukan Mas-mas Biasa
Lihat videonya sejak menit awal:
Prada MI Alami Kecelakaan Tunggal
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Minggu (30/8/2020), dari hasil penyelidikan, TNI menegaskan bahwa anggota mengalami kecelakaan tunggal.
Hal itu diungkapkan oleh Komandan Puspom TNI Mayjen TNI Eddy Rate Muis pada konferensi pers Sabtu (29/8/2020).
Ia menegaskan bahwa Prada Ilham mengalami kecelakaan tunggal bukan karena dikeroyok.
"Prada Ilham ini beberapa hari lalu yaitu pada Kamis (27/8/2020) yang bersangkutan mengalami kecelakaan, setelah diperiksa CCTV di TKP, diperiksa saksi disimpulkan Prada Ilham itu mengalami kecelakaan tunggal, ini yang perlu kami sampaikah."
"Jadi yang bersangkutan celaka, jatuh dari motornya bukan karena penyebab lain tapi karena kecelakaan tunggal" jelas Mayjen TNI Eddy Rate.
Lantas TNI akan mengusut lebih dalam kasus ini.
"Kita tidak bisa menduga, kami tidak bisa menduga-duga biarlah tim bekerja dulu menemukan apa yang ada di keterangan saksi maupun alat bukti yang lain," ungkapnya.
• Pasca Polsek Ciracas Diserang Kumpulan Orang Tak Dikenal, Personel TNI Dirikan Tenda di Lokasi
Selain itu, TNI akan mencari tahu apakah ada isu dan hoaks hingga membuat Polsek Ciracas diserang dan dibakar orang tak dikenal.
Mayjen TNI Eddy Rate menjelaskan, jika terbukti ada hoaks dalam kasus ini, pihaknya tak segan untuk membawanya ke proses hukum sesuai undang-undang yang berlaku.
"Jadi kita masih bekerja kita cari semua berita-berita tersebut, kalau ini terbukti ada berita hoaks ini tentunya akan dijerat dengan undang-undang yang ada, tentu dengan undang-undang masalah ITE."
"Hukumannya cukup lumayan," kata dia.
Ia memperingatkan bahwa pihaknya pasti bisa menangkap orang-orang yang terbukti menyebarkan hoaks.
"Jadi tidak ada yang akan lolos, biarlah tim bekerja dulu kalau memang betul nanti sudah terbukti semua pasti akan dijerat undang-undang yang berlaku," lanjut Mayjen TNI Eddy Rute.
Tak hanya itu, TNI juga takan akan segan memproses anggotanya jika ada yang terlibat dalam kasus penyerangan Polsek Ciracas.
• Video Rekaman CCTV Penyerangan di Polsek Ciracas, Ada yang Bawa Pistol dan Tak Kuat Gulingkan Bus
Lihat videonya berikut:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)