Terkini Nasional

Gatot Nurmantyo Ngaku 3 Kali Tolak Tawaran Jokowi, Refly Harun: Biasanya Panglima Sekelas Menteri

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku tiga kali menolak jabatan panglima, diunggah Kamis (27/8/2020).

"Tapi singkatnya begini. Saya ini menjadi Kasad. Untuk menjadi panglima TNI, tiga kali saya menolak," papar Gatot.

Meskipun begitu, mantan Pangkostrad ini enggan mengutarakan alasannya.

Ia menjelaskan jabatan yang sebelumnya diemban adalah sebagai Kasad, yang dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2014.

Gatot menjelaskan penolakan terhadap tawaran panglima itu ia sampaikan sendiri kepada Jokowi.

"Tiga kali saya menolak. Saya sampaikan alasannya, cuma tidak etislah, ini komunikasi saya dengan Pak Jokowi saja," paparnya.

Lihat videonya mulai menit 16:00

Gatot Nurmantyo 'Turun Gunung' dan Bentuk KAMI

Sebelumnya, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan alasannya membentuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Zoom In di TvOne, Jumat (21/8/2020).

Diketahui sejumlah tokoh nasional terlibat dalam deklarasi KAMI yang diselenggarakan pada Selasa (18/8/2020) lalu di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

• Tegaskan KAMI Tidak Menakutkan, Gatot Nurmantyo: Seolah-olah Menakutkan Padahal Memperbaiki

Gatot menuturkan, titik awal yang membuatnya merasa gelisah dengan kondisi bangsa adalah ketika dicanangkan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

"Tiba-tiba begitu ada isu yang saya cek ternyata benar tentang HIP. Itu ternyata saya masih punya utang," ungkap Gatot Nurmantyo.

Ia memberi penjelasan dengan mengibaratkan proklamasi yang dibacakan Ir Soekarno.

Halaman
123