Terkini Daerah

2 Luka Tembak di Kaki Pembunuh 1 Keluarga di Sukoharjo, Polisi: Tak Kooperatif dan Mau Melawan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku pembunuhan satu keluarga Henry Taryatmo (41) memperagakan aksi bengisnya menghabisi 4 nyawa sekaligus saat reka ulang di Mapolres Sukoharjo (kiri), Kamis (27/8/2020).

TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian baru saja melakukan reka adegan ulang terkait kasus pembunuhan 1 keluarga di Baki, Sukoharjo, pada Kamis (27/8/2020) lalu.

Pada reka adegan ulang itu hadir Henry Taryatmo sebagai tersangka tunggal yang menghabisi Suranto (43), Sri Handayani (36), lalu dua anak kecil yang ikut jadi target serangan pelaku, RRI (10) dan DAH (6).

Nampak pemandangan berbeda pada diri HT dibandingkan saat dirinya pertama tertangkap.

Pelaku pembunuhan satu keluarga Henry Taryatmo (41) memperagakan aksi bengisnya menghabisi 4 nyawa sekaligus saat reka ulang di Mapolres Sukoharjo, Kamis (27/8/2020). (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)

 

Urutan Pembunuhan 1 Keluarga di Sukoharjo, 2 Anak Dibantai saat Terbangun dan Menangis

Dikutip dari TribunSolo.com, Kamis (27/8/2020), pada aktivitas reka ulang, nampak HT dibawa menggunakan kursi roda.

Menggunakan masker hitam yang menutupi mukanya, HT menenteng sebuah kruk untuk membantunya berjalan.

Pada dua kaki HT, nampak perban membalut kedua betisnya.

Pihak kepolisian mengkonfirmasi bahwa luka di dua kaki HT memang berasal dari tembakkan petugas polisi.

Bukan tanpa alasan, tembakkan tersebut adalah tindakan dari pihak kepolisian lantaran HT disebut masih sempat melawan petugas, dan bersifat tak kooperatif.

"Dia tidak koorperatif dan mau melawan," jelas Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Nanung Nugroho, Kamis (27/8/2020).

Terungkap, Kondisi HT saat Gunakan Pisau Dapur Bunuh 1 Keluarga di Sukoharjo: Pelaku Sadar Penuh

Niat Muncul saat Main Game

Dikutip dari TribunSolo.com, Kamis (27/8/2020), kejadian bermula ketika Henry mendatangi rumah korban untuk mengembalikan mobil dan memberikan setoran pada malam hari.

Saat hendak pulang, pelaku mengatakan dirinya akan menggunakan ojek online untuk pulang ke rumah.

Kala itu, Sri Handayani juga sempat menanyakan perihal kepulangan Henry.

"Mulihmu piye, arep numpak opo (pulangmu gimana, mau naik apa?, -red)," tanya Sri kala itu.

"Ngojek ae, tapi durung nyantol (ngojek aja, tapi belum nyangkut, -red)," jawab Henry.

Halaman
123