Terkini Daerah

Staf KPU di Yahukimo Tewas Dibunuh, Ayah Korban Sebut KPU Tak Berani Ungkap Detail Kasus

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah Henri Jovinsky, Sugeng Kusharyanto saat ditemui wartawan di rumah duka di Sidokerto, Godean, Sleman, Rabu (12/08/2020).

Di tengah perjalanan, tiba-tiba Henry bersama KM diadang oleh orang tak dikenal.

Orang tak dikenal tersebut kemudian menanyakan kartu tanda penduduk (KTP) milik korban.

Pria tak dikenal itu memegang senjata tajam saat menanyakan KTP milik korban.

"Setelah melintasi Jalan Gunung, tepat di atas Jembatan Kali Teh, saksi dan korban diadang oleh seorang pria bercelana loreng dan berambut gimbal," kata Kamal.

"(Pelaku) memegang dua pisau atau sangkur menanyakan kedua korban tersebut: 'Kalau kalian orang mana, orang Indonesia, mana KTP-nya?'," paparnya.

Setelah menerima KTP Henry, orang tak dikenal itu berjalan ke arah belakang Henry dan tiba-tiba menikam punggung korban.

Rekan korban, KM panik dan berlari meminta pertolongan.

Pada saat yang sama, muncul teman pelaku ikut menyerang Henry.

"Saat itu juga datanglah teman pelaku dari arah kali jembatan sambil memegang satu buah sangkur dan langsung menusuk korban di bagian leher," kata Kamal.

Henry akhirnya tewas di tempat kejadian.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku berbekal keterangan dari KM yang berhasil kabur menyelamatkan diri.

Jenazah korban rencananya akan dikebumikan di Yogyakarta Rabu (12/8/2020) pagi.

Dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (12/8/2020), nenek korban, Aris Sugi menyinggung soal warna kulit sang cucu terkait pertanyaan pelaku soal identitas asal.

"Langsung disergap tapi yang satu sempat kabur karena yang satu orangnya agak hitam (warna kulit)," kata Sugi.

"Kalau ini (korban) putih (warna kulit), dibilang 'kamu bukan orang Indonesia ya?'" lanjutnya.

Halaman
123