TRIBUNWOW.COM - Direktur Reskrimsus Polda Bali Kombes Pol Yuliar Kus Nugroho menjelaskan unggahan yang menjadi bukti penahanan Jerinx SID.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas Petang, Rabu (12/8/2020).
Diketahui drummer Superman Is Dead (SID) Jerinx ditahan atas dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
• Jerinx Jadi Tersangka dan Ditahan, Nora Alexandra Beri Dukungan Haru: Jangan Khawatirkan Aku di Sini
Yuliar menjelaskan, selain itu ada pula unggahan lain yang memberatkan musisi bernama lengkap I Gede Ari Astina ini.
"Dari keterangannya dia hanya menjelaskan seperti itu, yang katanya bersifat kritikan," kata Yuliar Kus Nugroho.
"Tapi postingan itu 'kan ada juga tanggapan negatif, ada juga tanggapan dari Jerinx," lanjutnya.
Diketahui sebelumnya Jerinx menyebut IDI sebagai 'kacung WHO' dalam salah satu unggahannya.
Ia beralasan prosedur rapid test memberatkan berbagai kegiatan masyarakat, termasuk kasus ibu yang kehilangan bayinya karena harus dites sebelum bersalin.
Yuliar menjelaskan ada unggahan lain pada tanggal 15 Juni 2020 yang menyebut pemberitaan terkait dokter yang meninggal karena Covid-19 sebagai konspirasi belaka.
"Ada juga tanggapannya yang tanggal 15, salah satu yang saya kutip menyatakan Sayang ada konspirasi busuk yang mendramatisir situasi seolah-olah dokter meninggal hanya tahun ini agar masyarakat ketakutan berlebihan terhadap Covid-19," papar Yuliar.
"Memang tahun 2018 berdasarkan media itu ada 21 dokter yang meninggal," lanjutnya.
Menurut Yuliar, unggahan tersebut akan dikonsultasikan kepada ahli bahasa dalam pemeriksaan.
• IDI Tersinggung dengan Istilah Kacung WHO, Jerinx SID: Kamu Bisa Bilang Saya Kacungnya Istri
Ia lalu menyinggung tanggapan warganet terhadap unggahan tersebut turut percaya dengan teori konspirasi yang dikemukakan Jerinx.
"Termasuk juga tanggapan-tanggapan netizen yang akhirnya kepada IDI itu tanggapan yang sangat negatif," ungkit Yuliar.
Komentar-komentar warganet tersebut bahkan termasuk meminta IDI dibubarkan.
"Sangat banyak karena followers-nya juga cukup banyak," tambahnya.
Diketahui kata-kata itu diunggah Jerinx melalui akun Instagram @jrxsid pada 15 Juni 2020.
"Tahun 2018 ada 21 Dokter Indonesia yang meninggal. Ini yang terpantau oleh media saja ya," tulis Jerinx.
"Sayang ada konspirasi busuk yang mendramatisir situasi seolah-olah dokter meninggal hanya tahun ini agar masyarakat ketakutan berlebihan terhadap Covid-19."
"Saya tahu dari mana? Silakan salin semua link yang ada di foto, post di FB/IG anda, lalu lihat apa yang terjadi!"
"Masih bilang Covid-19 bukan konspirasi?"
Ia turut menyertakan tautan sejumlah berita terkait meninggalnya dokter pada 2018 untuk menjelaskan tenaga medis bukan hanya meninggal karena Covid-19.
Lihat videonya mulai menit 2:00
Minta Maaf ke IDI
Penabuh Drum Superman Is Dead, Jerinx mengungkap permohonan maafnya pada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Polda Bali pada Kamis (6/8/2020).
Hal itu diungkapkan Jerinx saat memenuhi panggilan polisi terkait laporan IDI Bali karena postingan di media sosialnya.
Mulanya, Jerinx mengklarifikasi suatu berita yang menyebut dirinya sudah minta maaf pada IDI.
• Polisi Soroti Emoji Babi soal Postingan Jerinx untuk Kritik IDI: Katanya Pas Lagi Makan Babi Guling
Ia menegaskan, minta maaf kepada IDI itu sebagai bentuk empati kepada organisasi profesi dokter tersebut.
"Saya ingin mengklarifikasi kemarin muncul berita jika saya sudah minta maaf pada IDI segala macam, itu saya klarifikasi sekarang."
"Tapi saya memang benar minta maaf tapi sebagai bentuk empati saya kepada kawan-kawan IDI,' kata Jerinx seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/8/2020).
Sekali lagi, Suami dari Nora Alexandra ini menegaskan bahwa dirinya tidak membenci IDI hingga ingin menyakiti perasaan mereka.
"Karena saya ingin menegaskan sekali lagi saya tidak punya kebencian saya tidak punya niat untuk menghancurkan atau menyakiti perasaan kawan-kawan di IDI."
"Jadi ini 100 persen sebuah kritikan jadi sekali lagi saya klarifikasi sekali lagi permintaan maaf saya itu sebagai bentuk empati," ungkapnya.
Sehingga ia meminta agar IDI tidak menggunakan perasaan dalam menanggapi kritikannya.
"Ini tidak ada tujuan kayak personal saya tidak punya kebencian personal. Tolong jangan ditanggapi dengan perasaan," ungkapnya,
Terkait kata-kata 'Kacung WHO' pada postingannya itu, Jerinx enggan berkomentar.
Ia lebih memilih menjelaskannya pada polisi secara langsung.
"Ya masalah itu nanti setelah penyelidikan," ujarnya singkat.
Pengacara dari Jerinx, Wayan Gendo Suardana tak membantah jika kliennya ingin menempuh jalur damai terlebih dahulu.
Pasalnya, ia menilai masalah Jerinx dengan IDI hanya soal perbedaan persepsi yang harus dipertemukan.
"Tentu kalau upaya damai itu harus menjadi prioritas karena prinsip kami hukum pidana itu jalan terakhir, mediasi."
"Karena ini persepsi ya Jerinx ini persepsinya mengkritik untuk kepentingan umum, IDI merasa terhina maka kemudian dua persepsi ini bisa ditemukan dengan cara diskusi terbuka bisa diskusi tertutup," ungkap Wayan di samping Jerinx.
• Polisi Ungkap Keterangan Ahli Bahasa soal Kasus Jerinx SID: Ada Unsur Pencemaran Nama Baik
Lalu saat Jerinx ditanya lagi apakah tetap menyuarakan kritikannya terkait Covid-19, Pemusik 43 tahun ini lantas membenarkannya.
Ia ingin membela ketidak adilan masyarakat lapisan bawah.
"Tidak, selama untuk kepentingan umum saya rasa punya hak untuk bersuara, jadi sekali lagi saya mengkritik bukan untuk kepentingan pribadi, saya mewakili suara banyak lapisan masyarakat ke bawah."
"Jadi selama ketidakadilan itu terjadi saya akan terus mencoba memperbaiki," tuturnya.
Lihat videonya mulai menit 1:40:
(TribunWow.com/Brigitta Winasis/Gipty)