Terkini Nasional

PA 212 Pisah dengan Prabowo di Pilpres 2024, Slamet Maarif Singgung Nama Anies hingga Sohibul Iman

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Senin (10/8/2020). PA 212 menyatakan telah berpisah dan tidak akan lagi mendukung Prabowo Subianto andai tetap maju di Pilpres 2024 mendatang.

Meskipun pemilihan presiden tahun 2024 masih berlangsung cukup lama, beberapa nama tokoh sudah dielu-elukan akan terjun ke Pilpres 2024, mulai dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari sendiri meyakini sementara ini hanya Prabowo yang paling potensial memasuki bursa Pilpres 2024.

Pernyataan itu didasari oleh fakta bahwa Prabowo adalah satu-satunya kandidat di survei yang memiliki partai dengan perolehan kursi di DPR yang cukup besar.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di acara KABAR PETANG, Minggu (9/8/2020). Qodari memaparkan prediksinya terkait Pilpres 2024. (YouTube tvOneNews)

 

• Bahas Kemungkinan Prabowo Maju di Pilpres 2024, Pengamat Ungkap Kemungkinan Koalisi Gerindra - PDIP

Pemaparan itu disampaikan oleh Qodari dalam acara KABAR PETANG, Minggu (9/8/2020).

Pertama ia mengungkit soal survei yang dilakukan oleh pihaknya pada bulan Januari 2020 lalu.

Dari hasil survei tersebut tercatat Prabowo menduduki posisi nomor satu kandidat potensial Pilpres 2024 dengan angka 22 persen, disusul Anies Baswedan dengan angka 14 persen.

Kemudian barulah nama-nama lain seperti Sandiaga Uno, lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang semuanya rata-rata mendapat angka di bawah 10 persen.

Qodari tak memungkiri adanya pandemi Virus Corona (Covid-19) akan mengubah hasil survei.

Bahkan elektabilitas Prabowo cenderung turun.

Namun Qodari masih meyakini Prabowo adalah kandidat paling potensial untuk menjadi calon presiden.

"Pada hari ini kalau saya yang ditanya siapakah orang yang paling potensial menjadi calon presiden, saya cuman berani sebut satu nama," kata dia.

2 Faktor Prabowo Potensial

Qodari mengatakan modal mengikuti Pilpres 2024 nanti justru bukan elektabilitas.

Ia menyoroti posisi Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dengan perolehan kursi di DPR yang mencapai 14 persen.

Halaman
123