Dirinya juga tidak ingin berandai-andai kendati masih ada peluang untuk mencalonkan diri melalui pertai politik (parpol) lain.
"Jangan mengandai-andai. Dari dulu meleset terus. Udah diusulkan pengurus cabang saja meleset kok. Sekarang berandai-andai lagi jangan," ucap dia.
Sementara itu, Anung Indro Susanto mengatakan, dirinya tidak merasa keberatan namanya disebut dalam wacana pencalonan berpasangan dengan Purnomo.
Dia menilai pencatutan nama tersebut merupakan hal wajar dalam kontestasi pesta demokrasi lima tahunan.
"Biasa saja kondisi seperti ini. Atmosfer mau Pilkada kan biasa seperti itu. Saya kan pernah ikut namanya kontestasi politik (tahun 2015). Biasa seperti itu, namanya politik berkembang, dinamis. Itu ada dinamika di masyarakat," kata mantan Kepala Bapermas PP PA dan KB Solo. (Kompas.com/Labib Zamani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PSI Ditawari Rp 1 Miliar untuk Usung Penantang Gibran di Pilkada Solo 2020"