TRIBUNWOW.COM - Ledakan besar mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut, pada Selasa (4/8/2020).
Ledakan besar itu bahkan sampai merusak sebagian besar kota tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari laman Al Jazeera pada Rabu (5/8/2020), Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab memberikan peringatan atau ancaman terkait ledakan itu.
• Reaksi Dunia atas Ledakan Mematikan di Beirut Lebanon, Donald Trump: Serangan yang Mengerikan
Hassan Diab dengan tegas akan meminta pertanggungjawaban pada orang-orang yang bersangkutan.
Pasalnya ledakan itu telah menghilangkan puluhan nyawa serta menyebebakan luka bagi ribuan orang,.
"Apa yang terjadi hari ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban."
"Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini akan membayar harganya," ujar Hassan pada Selasa.
Meski belum diketahui secara pasti apakah penyebab ledakan itu, pemerintah setempat menduga ada kaitannya gudang penyimpanan amonium nitrat bertahun-tahun.
Ia menyebut gudang penyimpanan bahan-bahan itu sudah ada sejak enam tahun lalu.
"Gudang berbahaya ini yang telah ada selama enam tahun, sejak 2014," katanya.
• Deretan Foto Beirut Lebanon Sebelum dan Sesudah Ledakan Dahsyat, Kota Indah di Tepi Laut Mediterania
Akibat kejadian tersebut, Hassan Diab meminta pada seluruh negara untuk membantunya.
Apalagi negara Lebanon juga tengah terpuruk dilanda krisis ekonomi serta wabah Virus Corona yang terus meningkat.
"Saya mengirim permohonan mendesak ke semua negara yang adalah teman dan saudara lelaki dan cinta Lebanon, untuk berdiri di sisinya dan membantu kami mengobati luka yang dalam ini," ujar PM yang baru menjabat Februari 2020 ini.
Sementara itu ledakan itu sendiri menghancurkan pelabuhan, merusak gedung-gedung dan menciptakan awan tebal berbentuk jamur di awan.
Menurut pantauan wartawan Al Jazeera, Zeina Khodr mengatakan bahwa ledakan itu menyebabkan kekacauan di jalanan.