Pada 2005, terjadi kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Beirut Rafik al-Hariri yang tewas akibat ledakan bom mobil di pusat kota Beirut.
Hunter menjadi saksi ahli dalam persidangan yang digelar di Hague.
"Beirut adalah kota dengan populasi yang padat. Meski ada pemadam kebakaran dan layanan darurat lainnya, kota manapun yang mengalami dan menyaksikan ledakan sedahsyat ini, pada awalnya akan kesulitan untuk segera menanganinya," kata Hunter.
"Khususnya, Beirut hanya memiliki sedikit angkutan umum dan jalan raya yang terbatas."
"Jadi, ada kemungkinan besar terjadinya kemacetan yang tentunya menghambat penanganan pertama," imbuhnya.
(Kompas.com/Jawahir Gustav Rizal)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ledakan di Beirut, Ini Analisis Pakar Penjinak Bom terkait Penyebabnya