Meski demikian, Kassandra ragu jika tingkah laku Gilang disebut sebagai fetish.
Sedangkan, fetish adalah dorongan seksual yang berhubungan dengan benda mati atau hidup.
"Yang jelas kalau misalnya juga dikatakan itu fetish itu tidak terlalu tepat karena fetish itu kan untuk yang memang memiliki kepuasan seksual objek tidak hidup atau bagian tubuh yang tidak wajar," kata Kassandra.
"Nah sementara ada beberapa korban ini yang justru bukan hanya sekedar jariknya atau orang yang ada di dalamnya," imbuhnya.
Lihat videonya mulai menit ke-4:30:
G Sulit Dihubungi
Meski sudah ramai di media sosial, Dekan FIB Unair, Prof. Diah Ariani Arimbi memastikan pihaknya belum mendapatkan laporan dari korban terkait kasus tersebut.
Ia juga belum mendapatkan laporan tindak pidana pelecehan seksual apapun dari korban-korban yang bersangkutan.
Sebagaimana dengan pernyataan Suko, Arimbi mengatakan pihaknya sebenarnya sudah berusaha menghubungi G.
Namun, G sulit dihubungi dan tidak tahu di mana keberadaannya sekarang.
"Fakultas Ilmu Budaya telah berusaha menghubungi pelaku (mahasiswa yang bersangkutan) untuk
mengonfirmasi hal-hal yang beredar di media sosial kepada yang bersangkutan."
"Tetapi sampai pernyataan resmi ini disampaikan yang bersangkutan belum dapat dihubungi," ujar Prof Diah Ariani Arimbi dalam pernyataan tertulis yang diterima surya.co.id, Kamis (30/7/2020).
• Viral Kisah Pengantin di Lombok Menikah dengan Mas Kawin Uang Rp 1.000: Tak Ingin Repotkan Suami
Dari pengakuan satu di antara korban mengatakan bahwa G gemar membungkus sejumlah laki-laki dengan kain demi riset.
Arimbi menegaskan bahwa FIB tidak pernah mengizinkan penelitian yang mengarah pada pelecehan seksual atau praktik yang merendahkan martabat manusia.
"FIB senantiasa berkomitmen untuk menentang segala praktik kekerasan seksual, kekerasan fisik, perundungan, baik yang bersifat fisik maupun verbal," ungkapnya.