Viral Medsos

Diberi Minuman hingga Tak Berdaya, Korban 'Gilang Bungkus' Trauma: Saat Minta Maaf Dia Sambil Nyesek

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban dari sosok viral Gilang (G) yang gemar membungkus pria dengan kain jarik mengungkap kesaksiannya.

TRIBUNWOW.COM - Satu di antara korban dari 'Gilang Bungkus' yakni SW mengungkap kesaksiannya.

SW mengatakan bahwa kejadian yang menimpa dirinya pada 2015 lalu membuatnya trauma.

Dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id pada Sabtu (1/8/2020), SW mengatakan bahwa sebenarnya Gilang sempat meminta maaf padanya.

Korban dari sosok viral Gilang (G) yang gemar membungkus pria dengan kain jarik mengungkap kesaksiannya. (Kolase (Twitter @m_fikris) dan (YouTube SURYAtv - Indonesian Latest News Videos))

Selain Kedok Riset, Gilang Bungkus Bermodus Hendak Menulis Cerita: Tentang Psikologi-Thriller

Mulanya, SW menceritakan dirinya menduga pernah diberi minum oleh Gilang hingga tak berdaya.

SW mengatakan bahwa dirinya menjadi korban dari Gilang bukan karena riset seperti kesaksian korban lain di media sosial.

Ia yang pernah menginap di kamar kos Gilang sempat diberi minum yang membuatnya tak tersadar.

Menginap di kamar kos Gilang setelah mengikuti ospek, SW menceritakan dirinya sempat ngobrol santai dengan rekannya tersebut.

"Kalau sekarang kan ramai dia untuk riset. Dulu enggak, bahkan sama sekali nggak ada kejanggalan. Ngobrol pun nggak mengarah ke sana, sangat normal," katanya.

Saat di kos, ia mengaku sangat lelah dan mengantuk hingga akhirnya memutuskan untuk tidur.

Lantas saat dirinya terbangun pada dini hari, ia kaget Gilang melakukan sesuatu yang janggal pada tubuhnya.

Ia ditutupi dengan selimut secara ketat hingga tak bisa berkutik sama sekali.

"Pas dini hari saya bangun Gilang melakukan aksinya. Tapi nggak sampai ditutup rapat, ditali, seperti yang viral ini, cuman ditutup selimut."

"Anehnya, waktu itu saya nggak bisa berkutik, nggak bisa ngapa-ngapain, buat melek aja susah," katanya.

SW mengaku sebenarnya dirinya sudah terbangun dua kali.

Lantaran merasa kelelahan dia kembali tertidur.

• Ramai Kasus Gilang Bungkus, Ini Awal Mula Fetish Muncul: Pengalaman Unik Itu Timbulkan Kepuasan

SW menduga dirinya diberi minuman yang sudah diberi obat hingga tak bisa berkutik.

Ia juga tak bisa memberontak saat Gilang melakukan sesuatu pada tubuhnya.

"Menurut saya, minumannya sudah dikasih obat. Soalnya setelah itu saya benar-benar nggak berdaya. Sampai kos langsung capek dan mengantuk."

"Saat aksinya, saya nggak bisa memberontak sama sekali. Bisa jadi karena faktor capek, di-support sama obat tidurnya," kata SW.

Merasa janggal, SW lantas menanyakan apa yang telah dilakukan Gilang padanya.

Lantaran merasa aneh dengan hal yang menimpa dirinya, SW kemudian mengungkapkan kejadian itu teman-temannya yang lain.

Akhirnya ia dan Gilang didudukkan bersama.

Kala itu, Gilang meminta maaf padanya dengan muka memohon.

"Setelah kejadian, saya langsung tanya ke dia. Suatu ketika baru saya berani cerita ke beberapa teman."

"Akhirnya, saya dan Gilang sama-sama didudukkan. Waktu itu Gilang ngaku dan minta maaf," katanya.

SW yang saat itu belum mengerti jelas bentuk-bentuk pelecehan seksual menganggap kejadian ini hanya kecelakaan.

"Dulu saya menganggap ini sebagai kecelakaan, walaupun memang sebenarnya disengaja."

"Saat minta maaf, Gilang juga kelihatan nyesek. Tapi saya sudah nggak peduli," katanya.

Rekam Jejak Pelaku Fetish Kain Jarik, Suka Goda Mahasiswa Baru hingga Pernah Digerebek di Kos

Semenjak kejadian itu, SW mengaku trauma setiap melihat sosok Gilang.

SW yang seangkatan dengan mahasiswa dari luar Surabaya itu merasa tak nyaman.

"Sempat sedih, down. Apalagi sehari, dua hari setelah kejadian, pasti ingat. Apalagi kami satu angkatan, tiap hari ketemu."

"Menjelang ospek jurusan, otomatis mau nggak mau ketemu soalnya kumpul satu angkatan," katanya.

Termasuk Gangguan Mental

Sementara itu menurut Psikologi Klinis dan Forensik Layanan Psikologi Geofira, Riza Wahyuni S.Psi, MSi, perilaku Gilang termasuk gangguan mental.

Sedangkan fetish sendiri merupakan ambisi ketertarikan seseorang ketika melihat suatu objek yang menimbulkan rangsangan seksual.

"Meskipun objek yang dilihatnya adalah hal-hal yang biasa bagi orang lain," kata Riza Wahyuni, Jumat (31/7/2020).

Normal atau tidak normalnya fetish tergantung konteks serta respon oranng yang bersangkutan.

Ramai Kasus Gilang Bungkus, Ini Awal Mula Fetish Muncul: Pengalaman Unik Itu Timbulkan Kepuasan

Disebut normal jika pasangannya merasa tak masalah dengan fetish tersebut.

"Sebenarnya fetish ini memiliki dua sisi, bisa normal dan tidak. Dikatakan normal jika dilakukan pada pasangan yang menyetujui tindakan fetish tersebut."

"Dan menjadi tidak normal jika menimbulkan kerugian bagi orang lain. Seperti kasus fetish kain jarik yang lagi ramai," jelasnya.

Selain itu, Riza juga menilai apa yang dilakukan Gilang termasuk pelecehan seksual lantaran merugikan orang lain.

Video Penampakan Korban Gilang

Selain foto, video detik-detik bagaimana korban Gilang dibungkus kini juga viral di media sosial.

Dalam video di channel YouTube Offical iNews pada Jumat (31/7/2020) terlihat seorang lelaki dengan menggunakan masker di wajahnya tampak sedang mengikat seseorang yang sudah terbungkus jarik.

Tampak seseorang dalam bungkusan jarik itu diam saja saat diikat.

Dalam lain video tampak seseorang dalam bungkus jarik diikat sangat ketat dengan tali rafia.

Terlihat orang tersebut seperti benar-benar tak bisa berkutik.

Bahkan terlihat tak ada satupun celah udara karena korban benar-benar dibungkus sangat rapat dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Lihat videonya berikut:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini diolah dariTribunnews.com dengan judul Surya.co.id dengan judul Masa Lalu G Fetish Kain Jarik Terungkap, Korban Lain Tak Berdaya Ditutup Selimut, Ini 5 Fakta Baru