TRIBUNWOW.COM - Presenter Najwa Shihab mengungkapkan harapannya terkait kasus kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Najwa Shihab berharap agar orangtua Yodi Prabowo dan pihak kepolisian bisa saling bertemu.
Hal itu diungkapkan Najwa Shihab setelah mendengar curahan hati orang tua Yodi Prabowo di acara Mata Najwa pada Rabu (29/7/2020).
• Jadi Sering Bengong, Adik Kecil Yodi Prabowo Kadang Tak Percaya Kakaknya Meninggal: Kok Tidur Terus
Mulanya, Ibu Yodi, yakni Turinah mengungkap sejumlah kejanggalan yang dirasakannya.
Ia sendiri tak percaya kesimpulan polisi yang menyebut anaknya tewas bunuh diri.
Turinah kembali menyinggung bagaimana awalnya polisi mengatakan bahwa Yodi sempat dianiaya sebelum dibunuh.
"Hasil laboratorium forensik kan waktu pertama kali jasad anak saya ditemukan langsung dibawa ke Labfor, dari pihak labfor, saya baca dari media bahwa bilangnya itu ada pukulan, lebam-lebam akibat hantaman benda tumpul, di tengkuk sebelah kiri."
"Terus dia bilang, ini sebelum korban dibunuh ada penganiayaan terlebih dahulu bilangnya," keluh Turinah.
Ia menyayangkan pernyataan polisi yang kemudian berubah.
Rupanya lebam dalam tubuh Yodi adalah lebam mayat.
"Terus makin hari kok makin berubah hasilnya? Berubah ini bukan lebam karena benda tumpul tapi lebam mayat," ungkap dia.
• Sebut Ucapan Yodi Prabowo Hanya untuk Mengetes Sayang ke Kekasihnya, Ayah: Toh Tidak Ada Jawabannya
Turinah kecewa lantaran merasa janggal dengan pernyataan yang berwajib bisa berubah-ubah.
Ia menganggap orang ahli seperti dokter bisa memberikan pernyatan berubah-ubah.
"Saya pikir ini kan sudah ahlinya kenapa enggak konsisten dari awal dari awal dia menyelidiki dia kan awalnya dia bilang awalnya lebam karena benda tumpul."
"Kok makin hari-makin hari berubah dokter kan ahlinya kalau saya orang awam ya mbak. Kenapa bisa berubah?" kata dia.
Meski demikian mereka mengakui bahwa keterangan yang didapat lewat media yang beredar.
Sehingga, Najwa berharap agar orang tua Yodi setelah ini menemui pihak kepolisian.
"Jadi memang belum disampaikan secara langsung, bapak mendengarnya baru lewat media begitu ya."
"Jadi mungkin setelah ini saya harapkan polisi bisa memberikan keterangan langsung ke bapak dan ibu," saran Najwa.
• Sempat Muncul Isu Asmara, Ayah-Ibu Masih Tetap Yakini Yodi Prabowo Dibunuh: Naluri Kami Berdua
Najwa ingin agar orang tua Yodi bisa menjawab keraguan mereka bahwa anaknya bunuh diri atau tidak.
"Sehingga ada pertanyaan-pertanyaan yang dirasa janggal bisa langsung disampaikan," usul Najwa.
Lalu, ayah Yodi, Suwandi menambahkan bahwa dirinya ingin melihat sejumlah barang bukti termasuk jaket yang dikenakan anaknya saat ditemukan tak bernyawa.
"Saya bisa ditunjukkan jaketnya memang berlubang-lubang," kata Suwandi
"Jadi bapak betul-betul ingin melihat temuan polisi? Itu yang akan bisa menjawab pertanyaan yang muncul," tanya Najwa memastikan.
Melanjutkan pernyataannya, Najwa berharap orang tua Yodi segera bertemu dengan Polda Metro Jaya agar keterangan yang didapat bukan hanya dari media
"Mudah-mudahan setelah ini Bapak dan Ibu bisa langsung ditemui, mudah-mudahan bisa disaksikan Polda Metro Jaya sehingga bapak dan ibu bisa mendengar dan melihat penjelasan secara langsung, tidak hanya lewat media," ungkapnya.
• Ibu Yodi Prabowo Duga Anaknya Dibunuh karena Asmara, Najwa Shihab: Tapi Hanya Berdasarkan Feeling?
Lihat videonya mulai menit ke-13:50:
Yakini Yodi Dibunuh karena Asmara
Hadir di acara Mata Najwa pada Rabu (29/7/2020), Suwandi dan Turinah yakin anaknya tewas terbunuh.
Bahkan, mereka menduga bahwa anaknya dibunuh karena motif asmara.
"Jadi bapak dan ibu tidak bisa membayangkan kira-kira apa motif apa yang melatarbelakangi peristiwa ini?" tanya Najwa.
"Setelah saya lihat dari dengar dari media, saksi, saya menduga ini masalah asmara," jawab Suwandi.
"Kuat dugaan dari naluri kami berdua, motifnya itu asmara," timpal Turinah.
Saat disinggung soal bukti dari dugaan tersebut, Turinah mengaku kesulitannya adalah mencari bukti.
"Tapi sekali lagi ini hanya berdasarkan feeling dan tidak ada hal-hal yang menguatkan dugaan ini?" tanya Najwa lagi.
"Iya mbak susahnya itu," jawab Turinah.
• Disodori Kata-kata Dukun soal Kematian Yodi Prabowo, Polisi: Harus Logis, Bukan dari Orang Kesurupan
Lalu di kesempatan yang sama, Kriminolog UI, Adrianus Meliala mengatakan bahwa dirinya banyak kenal dengan para polisi yang menangani kasus Yodi.
"Mengolah semua hal yang ada di TKP dan mempergunakan dukungan dari dunia ilmu."
"Tentu itu setahu saya, saya melihat gerak-gerik mereka karena banyak yang saya kenal," kata Adrianus.
Menurut Adrianus, sebenarnya polisi menduga ada pembunuh terkait kematian Yodi Prabowo.
Ada tiga dugaan polisi bagaimana pelaku membunuh Yodi.
"Mengembangkan anggapan mengenai Mr X yang menunggu di sana, lalu kemudian Mr X ini datang sama-sama dari Metro TV atau yang ketiga Mr X ini membunuh almarhum membuangnya di sana lalu dia pergi."
"Jadi tiga teori didukung dengan tadi temuan-temuan dari TKP, berbasis pada SCI maka tiga teori ini terbantahkan," katanya.
Namun, Adrianus mengakui bahwa tiga dugaan itu terbantahkan.
Sehingga polisi menduga ada dugaan bunuh diri dengan dukungan berbagai bukti yang ada.
• Ahli Psikologi Forensik Jelaskan Kondisi Yodi Prabowo saat Ditemukan: Akal Sehat Tak Lagi Relevan
"Maka kemudian polisi tidak sesuai naluri polisi terpaksa kemudian cari teori keempat bahwa pembunuhan tersebut bukan pembunuhan jadi tak ada Mr X tersebut."
"Lalu dikumpulkanlah berbagai hal yang mendukung dugaan tersebut," ungkap dia.
Meski dugaan paling kuat bunuh diri dengan berbagai bukti yang dikumpulkan, bukan berarti dugaan itu tanpa ada kelemahan.
"Jadi dugaan bahwa yang bersagkutan dibunuh itu sudah menjadi naluri polisi, ternyata ada tiga teori yang dibantahkan tapi berbagai hal tidak ada yang mendukung."
"Barulah kemudian keempat ini, tapi yang keempat ini bukan tanpa kelemahan," ungkap Adrianus. (TribunWow.com/Mariah Gipty)