Misteri Kematian Yodi Prabowo

Soal Dugaan Bunuh Diri Yodi Prabowo, Pakar Psikologi Forensik: Kondisi Comorbid Depresi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa mayat Yodi Prabowo yang ditemukan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).

"Begitu pula, penyalahgunaan obat-obatan disebut sebagai salah satu penyebab utama yang mengarah pada bunuh diri," ungkap Reza kepada Warta Kota, Senin (27/7/2020).

"Jadi, secara mandiri, baik depresi maupun penyalahgunaan obat-obatan merupakan faktor-faktor bunuh diri," jelasnya.

Yodi Prabowo Bolak-balik di Lorong Etalase Pisau, AKBP Jean Calvijn Runut Penyidikan Editor Metro TV

Bisa dibayangkan, kata Reza, dimana seorang individu membutuhkan penanganan lebih serius lagi ketika ia mengalami depresi.

Selain itu disertai dengan penyalahgunaan obat-obatan secara bersamaan atau comorbid.

"Kondisi comorbid depresi dan penyalahgunaan obat-obatan tersebut memunculkan risiko lebih tinggi lagi bagi pengidap nya, untuk kemudian melakukan tindakan mengakhiri hidupnya sendiri," ujar Reza.

Sampai di situ, kata Reza, setiap peristiwa bunuh diri sejatinya menjadi momentum bagi terbangunnya keinsafan khalayak luas.

"Keinsafan tentang pentingnya kesehatan jiwa dan kepedulian satu sama lain. Dua hal ini bahkan kian dibutuhkan pada masa pageblug seperti saat ini," jelas Reza.

Perubahan akibat wabah covid-19 yang berimbas secara masif terhadap stabilitas kehidupan masyarakat dunia.

Dirinya khawatir terjadi gangguan kesehatan mental.

Menurut Reza, seberapa jauh 'new habit' juga mencakup tumbuhnya pola hidup baru yang lebih multidimensional.

"Yakni mencakup resiliensi mental dan sosial, adalah pertanyaan yang harus ditemukan jawabannya," kata Reza.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Nekat Akhiri Hidup, Pakar Psikologi Forensik Menilai Yodi Prabowo Alami Comorbid Depresi