Donal kemudian menyinggung Achmad Purnomo sendiri yang memberikan pernyataan terkait pilkada.
"Justru yang kita baca adalah pernyataan beliau sendiri, kemudian dipanggil ke Istana, satu hari sebelum pembicaraan itu dilakukan, dan materi pembicaraan itu adalah soal (pilkada)," jelasnya.
Ia membenarkan pemanggilan Achmad Purnomo itu sudah dapat dinilai sebagai ikut campur Jokowi.
"Itulah sisi dark side (sisi gelap) oleh dinasti politik, karena muncul kekuatan yang tidak natural di situ," ungkap Donal.
"Fair battle-nya (pertarungan adil) jadi tidak ada," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 10:30
Purnomo Buka Percakapan dengan Jokowi soal Pilkada Solo
Sudah menduga tak akan mendapat rekomendasi dari PDIP untuk maju di Pilkada Solo 2020, Achmad Purnomo mengaku ikhlas dan memaklumi bahwa PDIP lebih memilih untuk mengusung Gibran Rakabuming Raka.
Pada Kamis (16/7/2020) lalu, pria yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo itu sempat bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta dan membicarakan soal Pilkada Solo 2020.
Di sela-sela pembicaraan, Purnomo menceritakan bahwa Jokowi saat itu menegaskan ia tak ikut campur terkait keputusan Gibran mengajukan diri menjadi Calon Wali Kota Solo.
• Rekam Jejak Teguh Prakosa, dari Guru Olahraga SMK hingga Kini Dampingi Gibran di Pilkada Solo 2020
Dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (17/7/2020), Purnomo mengatakan awalnya ia mendapat telepon dari Istana pada Rabu (15/7/2020).
"Ke Jakarta dalam rangka menghadap, dipanggil pak Presiden, Rabu malam mendadak di telepon ajudannya," ujar Purnomo.
"Katanya pak Jokowi kangen dengan saya, kemudian pukul 11.30 WIB saya diminta ke istana," imbuhnya.
Ketika berbincang dengan RI 1, Purnomo diberitahu bahwa rekomendasi akhir PDIP untuk Pilkada Solo 2020 jatuh kepada Gibran sebagai calon wali kota Solo dan Teguh Prakosa sebagai wakil wali kota Solo.