Maka dari itu, menurut Refly Harun, ada anggapan bahwa pasangan Bajo justru seperti 'mengejek' pasangan Gibran dan Teguh.
"Dengan kehadiran Tikus Pithi ini pasangan Bajo kita bisa menggarisbawahi beberapa skenario," kata Refly Harun.
"Skenario satu pasangan ini sengaja dalam tanda kutip mengejek pasangan Gibran-Prakosa karena yang dihadapi adalah anak Presiden tapi yang menghadapi cukup seorang jahit dan ketua RW saja," terangnya.
"Mudah-mudahan ketua RW itu selamat nasibnya, ketika Gibran sudah terpilih."
"Jadi jauh bumi dan langit," pungkasnya.
• PKS Jalin Komunikasi dengan Achmad Purnomo untuk Lawan Gibran Rakabuming di Pilkada Solo 2020
Simak videonya mulai menit ke- 4.54:
Soal Tudingan Dinasti Politik, Gibran: Tidak Diwajibkan Harus Memilih Saya
Bakal calon Wali Kota Solo di Pilkada serentak 2020, Gibran Rakabuming Raka akhirnya buka suara terkait banyaknya sorotan miring kepada dirinya.
Sorotan miring yang ditujukan kepada Gibran adalah berkaitan dengan adanya dinasti politik.
Seperti yang diketahui, Gibran sendiri merupakan putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, Gibran mengatakan bahwa sebenarnya sudah banyak memberikan pemahaman, khususnya kepada masyarakat Kota Solo terkait apa itu dinasti politik.
Menurutnya, kondisi tersebut tetap bergantung bagaimana masyarakatnya sendiri dalam menggunakan haknya di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Hal ini disampaikan dalam acaraa Webinar yang diselenggarakan oleh PDIP bertajuk 'Anak Muda Berpolitik Siapa Takut?' yang dikutip dari tayangan Youtube KompasTV, Jumat (24/7/2020).
"Saya hanya ingin menyampaikan saja masalah dinasti politik. Jadi banyak yang menanyakan masalah dinasti politik," ujar Gibran.
"Sebenarnya dalam satu tahun terakhir ini kalau di Solo ya, di kota saya itu setiap kali bertemu dengan warga itu selalu saya jelaskan apa itu dinasti politik," sambungnya.