TRIBUNWOW.COM - Meski Pilpres 2024 masih sangat jauh, sejumlah lembaga survei sudah mulai melakukan riset elektabilitas para tokoh.
Seperti yang dilakukan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia.
Dalam survei terbarunya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, kalah populer ketimbang tokoh lainnya.
Menanggapi hal itu, Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku pihaknya tak ambil pusing, dan menyebut saat ini Prabowo sedang tidak mencitrakan dirinya agar elektabilitas naik.
• Hasil Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Anies Baswedan dan Prabowo Subianto
"Pilpres 2024 masih jauh ya, saat ini Pak Prabowo sedang fokus, justru tidak mencitrakan diri atau menaikkan popularitas dan elektabilitas," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/7/2020).
"Pak Prabowo pada saat ini justru konsentrasi untuk melakukan kerja-kerja bagi rakyat sebagai Menteri Pertahanan."
"Oleh karena itu, apapun hasil surveinya ya silakan saja," ucap dia.
Dasco mengatakan, saat ini, Partai Gerindra ingin fokus dalam meningkatkan elektabilitas partai.
Menurut Dasco, elektabilitas Partai Gerindra meningkat dengan hasil kerja kader-kader di daerah-daerah sampai tingkat pusat.
"Kita justru pada saat ini sedang fokus meningkatkan elektabilitas partai kalau di Gerindra, itu hasil kerja keras kader kami dari akar rumput dan di daerah-daerah sampai ke tingkat pusat," ujar dia.
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei mengenai perubahan opini publik di tengah pandemi Covid-19, dari dimensi kesehatan dan dimensi ekonomi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, selama pandemi Covid-19, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkat dalam survei calon presiden.
Burhanuddin mengatakan, elektabilitas Ganjar sebesar 16,2 persen pada Juli 2020. Angka tersebut meningkat dari elektebilitas 11,8 persen pada Mei 2020.
Kemudian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 15 persen dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 13,5 persen.
"Ada tiga, Ganjar, Anies dan Pak Prabowo ini tidak secara signifikan ya."