"Itu yang sejauh pemahaman saya seperti itu, jadi dimungkinkan ada hal-hal lain yang mungkin penyidik yang lebih tahu," jelas Agus.
Diberitakan sebelumnya bahwa mayat Yodi baru ditemukan setelah sempat hilang selama tiga hari sejak Selasa (7/7/2020).
Polisi sempat menyatakan bahwa Yodi dibunuh pada Rabu (8/7/2020).
Saat ditanya pengaruhnya pada sidik jari, Agus menegaskan bahwa yang lebih tahu mengenai hal tersebut adalah penyidik.
"Teknisnya yang pasti tahu penyidik jadi dalam hal ini bagaimana katakanlah di sekitarnya benda bukti yang ada masih utuh, artinya terkena air, terkena angin, jadi konstelasinya itu masih utuh."
"Tentu saja itu bergantung dengan temuan saat ini," katanya.
• Kecewa dengan Pacar Almarhum Editor Metro TV Yodi Prabowo, Polisi: Beberapa Sifatnya Mungkin Bohong
Lihat videonya mulai menit ke-2:57:
Pakar Sebut Pisau Tertinggal sebagai Kemarahan Pelaku
Sedangkan, mayat Yodi Prabowo sudah ditemukan di Jalan Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7/2020).
Yodi Prabowo ditemukan setelah sempat menghilang selama tiga hari sejak Selasa (7/7/2020).
Namun ada yang menarik dalam kasus itu adalah adanya pisau yang digunakan untuk membunuh Yodi tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Di acara Apa Kabar Indonesia Malam tv One pada Senin (13/7/2020), Ahli Viktimologi, Heru Susetyo menilai pelaku sengaja meninggalkan pisaunya.
Pisau itu untuk meninggalkan pesan bagi keluarga maupun orang-orang terdekat Yodi.
"Terkait dengan proses ataupun modus operasi sampai terbunuhnya saudara Yodi Prabowo saya melihatnya memang sepertinya ada pesan yang ingin diberikan oleh tersangka atau pelaku dengan meninggalkan pisau di tempat tak jauh dari korban," kata Heru.
Menurut Heru, lazimnya pisau tak akan ditinggalkan begitu saja agar tak mudah diketahui jejaknya.
• Polisi Benarkan Telah Periksa Suci, Pacar Yodi Prabowo Editor Metro TV yang Tewas di Pinggir Tol