Sementara itu untuk kesehariannya, Aulia kebanyakan bersama dengan paman dan tidak lepas dari pengawasan kedua orang tuanya, termasuk dari ayah tiri yang saat ini menjadi pelaku.
Selain itu, Aulia juga beberapa kali dititipkan kepada dirinya ketika tidak dibawa oleh orangtuanya.
Namun, pada waktu kejadian, Aulia tidak mau diajak ke rumah neneknya dan memilih berada di rumah kontrakan tempatnya tinggal.
"Sama pamannya, anak saya yang paling bungsu sama pamannya yang SMP, sama bapak tirinya, sama anak saya," terangnya.
"Kalau enggak dibawa berangkat mah sehari-harinya sama saya, kalau kemarin mah enggak mau, maunya di kontrakan, saya di stasiun," tutupnya.
• Ayah Tiri Jadi Pelaku Pembunuhan Balita yang Ditemukan di Tandon Air, Polisi Ungkap Hasil Autopsi
Simak video lengkapnya:
5. Motif Pelaku Bunuh Korban
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jabar pada Senin (20/7/2020), Hamid menyebabkan AP tewas dengan cara menenggalamkannya dalam tandon air.
Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan lantas mengungkapkan motif pelaku membunuh korban.
Mulanya, pelaku yang berprofesi sebagai pengamen pulang ke rumah pada Kamis (16/7/2020) pukul 22.00 malam.
Saat itu, pelaku pulang sendirian tanpa dengan istri sekaligus ibu kandung korban.
AP lantas bertanya dengan nada kasar pada pelaku hingga membuat ayah tirinya itu tersinggung.
AP terbiasa mengatakan kata-kata dengan nada kasar lantaran sehari-harinya juga menjadi seorang pengamen.
Apalagi saat itu, Hamid tengah mabuk sehingga ia tidak bisa mengontrol emosinya.
• Beredar Isu Bocah yang Tewas dalam Tandon Dipaksa Ngamen dan Disiksa, Nenek Korban: Mohon Dihapus
"AP menanyakan ibunya dengan nada kasar karena terbiasa di jalanan, pengamen juga. Karena bernada kasar, Hamid tersinggung. Dalam kondisi mabuk minuman keras ditambah obat keras, Hamid tidak mengendalikan emosinya," jelas Hendra di Mapolresta Bandung, Soreang, Senin (20/7/2020).