TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun membahas elektabilitas Prabowo Subianto berdasarkan hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Rabu (15/7/2020).
Refly Harun mengaitkan hasil survei elektabilitas sejumlah tokoh politik terkait Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
• Sebut MA Tak Prioritaskan Sengketa Pilpres 2019, Refly Harun: Padahal Persoalannya Tak Terlalu Rumit
Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Prabowo Subianto turun meskipun masih menempati posisi pertama dengan angka 18,4 persen.
Posisi tersebut diikuti nama Ganjar Pranowo dengan angka 13,5 persen dan Ridwan Kamil dengan posisi 11,3 persen.
Meskipun Pilpres 2024 masih lama, Refly menilai survei semacam itu perlu dilakukan agar masyarakat dapat mulai mempersiapkan pemilihan mendatang.
"Harusnya memang racing seperti ini terus dihangatkan agar pemimpin itu muncul dari bawah," jelas Refly Harun.
"Pemimpin itu tidak instan, orang bisa mengukur kemampuannya," lanjutnya.
Ia memberi contoh pada kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Menurut Refly, publik mulai menilai kemampuan Prabowo sejak ditunjuk menjabat posisi tersebut.
"Orang bisa mengukur kemampuan Prabowo seperti apa," ungkap Refly.
Ia menyinggung Prabowo yang saat ini diberi tugas mengurus sektor ketahanan pangan selama masa pandemi Covid-19.
Menurut Refly, tanggung jawab tersebut sudah dapat menjadi patokan publik untuk menilai kemampuan Prabowo.
• Tak Masalahkan Prabowo Jadi Leading Sector Lumbung Pangan, Pengamat: Mentan Harus Profesional
"Sekarang diberikan lumbung pangan. Jadi bagaimana dia yang Menteri Pertahanan menjadi Menteri Ketahanan Pangan," jelasnya.
"Apakah nanti Prabowo bisa sukses atau tidak membuat food estate atau lumbung pangan tersebut di daerah Kalimantan Tengah," papar mantan Komisaris Pelindo tersebut.