Terkini Nasional

Pilpres Masih Lama, Refly Harun Ungkap Alasan Terus Bahas Capres 2024: Biar Orang Bisa Ukur Prabowo

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar hukum Refly Harun membahas hasil survei CPCS tentang elektabilitas tokoh-tokoh politik, diunggah Rabu (15/7/2020).

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengungkap alasannya sering membahas Calon Presiden 2024.

Sedangkan Pemilihan Presiden terhitung masih empat tahun lagi.

Hal itu diungkapkan Refly Harun melalui channel YouTubenya yang tayang pada Rabu (15/7/2020).

Pakar hukum Refly Harun mengkritik putusan MA atas Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2019, diunggah Rabu (8/7/2020). (Capture YouTube Refly Harun)

Prediksi Skenario Pilpres 2024, Refly Harun Bahas Nasib Prabowo sampai Anies: Tergantung Survei

Mulanya, Refly membahas soal survei elektabilitas sejumlah tokoh terkait Calon Presiden (Capres) 2024 yang dilakukan oleh CPCS.

Refly mengatakan bahwa survei Capres itu masih bisa berubah.

Menurutnya banyak faktor yang harus digunakan untuk memilih seorang presiden.

Ia ingin masyarakat bisa menilai seorang pemimpin dari sejak lama.

"Memang membaca survei ini tidak final ya, karena masih banyak sekali variabel-variabel yang harus diperhitungkan."

"Tetapi yang ingin saya katakan memang, racing seperti ini memang harus dihangatkan agar pemimpin itu muncul dari bawah," ujar Refly.

Prediksi Apakah Anies Baswedan Maju Pilgub 2022 atau Pilpres 2024? Refly Harun: Seperti Jokowi

Ia ingin masyarakat bisa menilai bagaimana pemimpin itu menghadapi masalah maupun kritikan.

Bukan seorang pemimpin yang begitu saja didapatkan.

"Muncul dari pergulatan, muncul dari bagaimana menghadapi, katakanlah menanggapi kritikan dan lain-lain sebagainya."

"Sehingga pemimpin itu tidak instan, orang bisa mengukur kemampuannya," kata dia.

Lalu, Refly menyinggung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Diketahui Prabowo Subianto merupakan Mantan Capres yang namanya terus dikabarkan masih akan ikut Pilpres 2024.

Pakar tersebut menyinggung soal tugas baru Prabowo yang kini diberi kewenangan untuk mengurus lumbung pangan.

Refly Harun: Hapus Presidential Threshold dan Buat Sistem Keadilan Pemilu yang Bisa Cegah Kecurangan

"Orang bisa mengukur kemampuan Prabowo seperti apa."

"Sekarang diberikan lumbung pangan jadi bagaimana dia yang Menteri Pertahanan menjadi Menteri Ketahanan Pangan," ujar Refly.

Sukses atau tidaknya Prabowo dalam menangani lumbung pangan itu bisa menjadi modal untuk membuktikan layak atau tidaknya menjadi presiden 2024.

"Jadi apakah nanti Prabowo bisa sukses atau tidak membuat food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah."

"Ini akan membuktikan apakah akan dia menjadi siap menjadi Calon Presiden 2024," kata dia.

Sebut Elektabilitas Prabowo Masih Paling Tinggi, Refly Harun Singgung 2024: Enggak Ada Calon Lain?

Lihat videonya mulai menit ke-10:45:

Menerka Nasib Anies

Pada kesempatan yang sama, Refly Harun menerka-nerka kemungkinan Anies Baswedan maju dalam kontes pemilu selanjutnya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Rabu (15/7/2020).

Diketahui masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir pada 2022.

Setelah masa tersebut berakhir, publik masih bertanya-tanya kemungkinan Anies Baswedan maju dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Dalam survei Center for Political Communication Studies (CPCS), elektabilitas Anies Baswedan turun dari 13,8 persen menjadi 10,6 persen.

Refly Harun kemudian membandingkan angka tersebut dengan tiga tokoh lainnya yang menduduki peringkat tiga besar, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.

"Mereka yang berada di tiga-empat besar ini adalah sosok yang beruntung karena mereka menjabat sebagai kepala daerah atau menteri, sehingga mereka punya panggung gratis," komentar Refly Harun.

"Punya fasilitas gratis untuk terus-menerus diberitakan hingga 2024," lanjutnya.

Ia kemudian membahas masa kepemimpinan Anies Baswedan yang akan berakhir dua tahun sebelum pilpres.

Refly Harun membahas langkah politik Anies selanjutnya.

"Pengecualian kepada Anies Baswedan karena kita tahu 2022 akan pemilihan gubernur kembali," jelasnya.

"Apakah Anies akan maju lagi atau pemilihan gubernurnya ditarik menjadi 2024? Ini soal politis juga," lanjut mantan Komisaris Pelindo tersebut.

• Perluasan Ancol Tuai Sorotan sampai Dituding Reklamasi, Anies Baswedan: 11 Tahun Tenang-tenang Saja

Ia menjelaskan ada jeda antara akhir masa kepemimpinan Anies Baswedan dengan pilpres yakni selama dua tahun.

"Kalau pemilihan gubernurnya ditarik menjadi 2024 misalnya, maka Anies akan menjadi pengangguran setelah 2022," papar Refly.

Refly membahas kemungkinan yang ada Anies dapat mencalonkan diri kembali sebagai gubernur pada Pilgub 2022.

Setelah itu pada 2024 ia dapat mengajukan diri sebagai calon presiden.

Refly menyinggung langkah itu pernah dilakukan sebelumnya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tapi kalau pemilihannya 2022 dihelat 2022, Anies masih bisa nyalon sebagai Gubernur DKI dan 2024 bisa lompat ke pemilihan presiden dan/atau wakil presiden sebagaimana dilakukan Presiden Jokowi," katanya.

"Hanya yang membedakan adalah Anies sudah mengalami satu periode penuh jabatan gubernur," tambah Refly Harun.

Berbeda halnya dengan Anies, masa kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendekati Pilpres 2024.

"Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo masih beruntung karena kira-kira masa jabatannya agak dekat dengan pilpres," papar Refly. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta Winasis)